SUARAINDONEWS.COM, Sentani-Anggota MPR RI Willem Wandik mengatakan, kemerdekaan yang diplokamirkan oleh dwi tunggal negarawan-Soekarno-Hatta) pada 17 Agustus 1945, bukan merupakan pemberian hadiah dari negara penjajah dan bukan sebuah kejadian mendadak. Proklamasi merupakan hasil perjuangan dari seluruh rakyat Indonesia tanpa kenal lelah, dari Sabang, Aceh hingga Papua, diujung Timur Indonesia.
“Semangat perjuangan tersebut dilandasi dengan adanya kesadaran bahwa rakyat Indonesia berasal dari berbeda-beda warna kulit, bahasa pergaulan, adat, tradisi, agama atau Bhinneka Tunggal Ika yang menjadikan rakyat bersatu untuk melepaskan diri dari penjajah yang menggerogoti bumi dan isi negara Indonesia, ” ujar Willem di lahan balai pertemuan adat, kecamatan Sentani, kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (19/8/2017).
Menurut politisi Fraksi Partai Demokrat itu, tanpa kedua kondisi tersebut, kecil kemungkinan itu dapat diraih oleh negara Indonesia ini.Tapi bukan berarti kemerdekaan 17 Agustus 1945 terlepas dari bantuan Tuhan kepada masyarakat dan negara RI. “Perasaan kebhinnekaan dan persatuan rakyat sebagai hal penting bagi Indonesia saat itu dalam upaya mengusir penjajah dari bumi pertiwi ini, ” katanya Willem.
Anggota komisi V DPR dari Fraksi Partai Demokrat itu menambahkan sosialisasi Empat Pilar yang di dalamnya ada Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika adalah bukan hal baru bagi rakyat Indonesia. Keempat hal tersebut sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Pancasila adalah merupakan jiwa dari bangsa Indonesia sendiri.
“Pancasila, UUD, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, semuanya sudah dipersiapkan sejak lama. Kini kita hanya mengamalkan saja. Jika ada saat ini yang ingin mengganti dengan ideologi lain itu sangat bertentangan dengan nilai luhur bangsa kita dan bertentangan dengan kesepakatan bersama,” kata legislator dari daerah pemilihan Papua itu.(Bams/EK)