SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Tiga anggota DPR dapil Jambi secara terpisah mendukung langkah Gubernur Zumi Zola Jambi yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sebuah Rumah Sakit Raden Mahatter di Jambi, Jum’at (20/1) dinihari. Tindakan sidak Zumi Zola dinilainya sebagai upaya Gubernur untuk memperbaiki pelayanan umum kepada rakyat di Jambi.
Aksi marah-marah Zumi Zola dinilai Handayani sebagai tindakan sangat baik karena dilatarbelakangi oleh buruknya pelayanan Rumah Sakit Raden Mattaher. Bahkan berteriak, memukul meja, hingga menendang tong sampah, di RSUD tersebut pada, Jumat (20/1) pukul 01.00 WIB atau dini hari ketika melihat petugas jaga dan perawat tidur saat bertugas.
“Sidak yang dilakukan sangat baik sekali karena pelayanan buruk di rumah sakit, ” kata Handayani di Jakarta, Minggu (21/1).
Politisi PKB itu menambahkan Zumi Zola melakukan sidak karena memperoleh keluhan dari warganya apabila ketika tengah malam, tidak ada satupun petugas jaga karena tidur. Saat sidak pun, Zumi Zola membuktikannya secara langsung banyak petugas tidur.
“Ini menunjukkan manajemen (RSUD RM) kurang baik. Perlu segera diangkat direktur definitif supaya roda manajemen RS menjadi lebih baik. Gubernur harus memahami permasalahan yang ada di RS dan segera mengatasi permasalahan yang ada, ” ujarnya.
Dukungan serupa dilontarkan oleh mantan Bupati Bungo yang kini duduk di Senayan, Zulfikar Achmad. Sebagai pimpinan daerah, Zumi Zola pasti bertujuan agar RSUD tersebut memberikan pelayanan terbaik kepada rakyatnya. Sebab pelayanan kepada rakyat secara maksimal juga merupakan tujuan dari pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
“Sebagai anggota komisi kesehatan DPR, saya mendukung sidak Zumi Zola. Dulu pun saya ketika menjadi Bupati Bungo juga pernah melakukan sidak siang atau malamsaya . Saya berharap Pak Gubernur sering-sering turun ke bawah, melihat pelayanan aparaturnya kepada rakyat ,” katanya.
Politisi dari Fraksi Partai Demokrat itu menambahkan di era pemerintahan Joko Widodo, harus mengutamakan pelayanan kepada rakyat dengan baik. “Berobat ke RS harus memperoleh layanan dengan cepat dan pasien segera sembuh, ” katanya.
Disinggung apakah sidak perlu dilakukan dengan marah-marah, mantan Bupati Bungo dua periode itu menegaskan semua hendaknya disesuaikan dengan situasi dan kondisi lapangan. “Menegur secara keras boleh kok. Marah harus ada tempatnya. Saya pun dulu juga suka marah-marah. Tak ada yang tidak tak tahu, saya dibesarkan dari Tanah Tumbuh. Tapi kalau pegawati tertidur ya harus dimaklumi dan lihat kesalahan stafnya dalam menjatuhkan sanksi, “ ujarnya.
Secara terpisah legislator Senayan dapil Jambi lainnya Ihsan Yunus menilai positif sidak yang dilakukan Zumi Zola. Menurut politisi PDI Perjuangan dari komisi VI DPR itu, sudah seharusnya kinerja aparatur diawasi secara serius mengingat sumber pembiayaan RSUD berasal dari rakyat, harus diawasi penggunaannya.
“Yah baguslah. Jangan sampai ada kelalaian , penyalahgunaan apalagi korupsi. Kalau waktunya kerja malah tidur, itu namanya korupsi waktu. Ibarat perang, sudah mati semua pasukan kalau yang tugas pada tidur atau absen, ” ujarnya.
Meski demikian, Ihsan menegaskan, “Tetap harus dilihat betul-betul. Apa benar mereka tidur dan kerjanya tidak benar?”.
Terpenting dari sidak Zumi Zola adalah perbaikan sistem yang baik dan konsistensi dalam menjalankan sistem tersebut serta ada reward ada punishment. “Jangan hanya punishment aja, reward juga sangat penting. Intinya niatnya semata mata untuk memperbaiki provinsi yang kita cintai dengan cerdas, ” ujarnya.(Bams/EK)