SUARAINDONEWS.COM, Depok-Sebanyak 20 orang perwakilan dari setiap pondok pesantren dan juga madrasah yang ada di Kota Depok menjalani tes urine sebelum mensosialisasikan bahaya narkoba dilingkungan masing-masing sebagai penggiat anti narkoba.
Dalam hal tersebut, Kasie Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNK Depok, Rina Astuti mengatakan perlunya deteksi dini sebelum melakukan sosialisasi Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) kemasyarakat.
“Sebelum mengkampanyekan anti narkoba, kita lakukan cek dini terlebih dahulu, sehingga dalam mengkampanyekan bahaya narkoba, diri kita bersih dari narkoba,” ujar Rina Astuti didepan para penggiat narkoba di Aula Kementrian Agama Kota Depok, Kamis (08/10/2020).
Dirinya berharap, melalui tes urine ini, para penggiat anti narkoba bersih dari paparan narkoba. Diterangkannya, bahwa penggiat anti narkoba merupakan perpanjangan tangan dari BNNK Depok sebagai penyuluh dalam memberikan soaialisasi P4GN dibawah penbinaan Kemenag pencegahan dari sisi agama.
Dikesempatan yang sama, Kepala Kementrian Agama Kota Depok, Asnawi sangat mengapresiasi dengan adanya sosialisasi penggiat anti narkoba dilingkungan pondok pesantren dan madrasah.
“Ini merupakan salah satu giat yang perlu diapresiasi, mencegah masuknya narkoba dilingkungan sekitar pesantren dan madrasah perlu sosialisasi bahaya penggunaan narkoba,” kata Asnawi.
Dirinya menegaskan bahwa sampai saat ini, narkoba belum masuk ke wilayah pesantren-pesantren.
“Sampai saat ini, tidak ada peredaran narkoba dipesantren. Dengan adanya penggiat ini, diharapkan bisa menambah wawasan tentang bahaya narkoba,” tegasnya.
Asnawi nenuturkan bahwa penggiat anti narkoba merupakan ujung tombak dalam memerangi peredaran narkoba dilingkungan masing-masing agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba.
“Semoga kedepan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan anti narkoba bisa lebih baik lagi,” tandasnya.(Akhirudin).