SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Presiden Joko Widodo memberikan tiga mandat utama, yaitu menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga bahan pokok dan barang penting, meningkatkan ekspor dan surplus neraca perdagangan, serta membangun dan memfasilitasi pasar rakyat, jelas Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan, Karyanto Suprih.
Capaian kinerja perdagangan Indonesia selama 2016 cukup menggembirakan. Kondisi perdagangan dalam negeri tetap stabil dan aman, inflasi terjaga, dan neraca perdagangan nasional mencatatkan surplus. Namun demikian, Kemendag berkomitmen terus meningkatkan kinerja perdagangan di tahun 2017, tambah Karyanto jelang pelaksanaan Rapat Kerja (raker) Kemendag bertema “Tata Perdagangan untuk Gerakkan Ekonomi Domestik dan Tingkatkan Ekspor”.
Raker Kemendag yang berlangsung 20-22 Februari 2017, di Hotel Borobudur, Jakarta, dimaksudkan untuk membangun sinergi dan komitmen bersama serta meningkatkan koordinasi antara semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan program dan kegiatan Kemendag Tahun 2017. Sekaligus menyiapkan susunan rencana kerja Kemendag Tahun 2018.
Raker Kemendag Tahun 2017 membahas penataan sistem perdagangan yang lebih efektif, antara lain mencakup sistem distribusi, sarana dan prasarana perdagangan, serta pengawasan barang maupun legalitas perusahaan. Raker juga membahas upaya peningkatan mutu, keragaman, maupun kesinambungan pasokan produk sehingga mampu berdaya saing guna memenuhi permintaan domestik sekaligus meningkatkan ekspor, serta akan membahas keadaan ekonomi global saat ini.
Target sektor perdagangan dalam negeri di tahun 2017, Kemendag berkomitmen membangun/merevitalisasi 272 unit pasar rakyat dari dana Tugas Pembantuan. Dan memenuhi target 1.000 pasar, pembangunan sisanya akan bersumber dari Dana Alokasi Khusus yang sudah teralokasi ke kabupaten/kota.
Untuk pasar rakyat Tipe A dialokasikan anggaran sebesar Rp11,5 miliar; Tipe B sebesar Rp7,7 miliar; Tipe C sebesar
Rp 5,8 miliar; dan Tipe D sebesar Rp3,6 miliar. Selain itu, target andil inflasi bahan makanan di 2017 ditetapkan sebesar 1% dengan asumsi tidak adanya kebijakan administered price.
Dan untuk mendukung ketersediaan pasokan dan kestabilan harga bahan pangan, lanjut Karyanto, tahun ini Kemendag akan menerbitkan regulasi impor di kawasan perbatasan serta regulasi impor pangan yang harmonis dengan kebijakan nasional. Sementara Kemendag memproyeksikan target ekspor sebesar 5,6% dengan perkembangan ekonomi global yang melambat.
“Di tahun 2017 ini, Pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekspor sebesar 11,9% seperti yang terncantum dalam RPJMN. Di tengah kondisi ekonomi global yang melambat, Kemendag secara realistis memproyeksikan target ekspor sebesar 5,6%,” tambah Karyanto.
Dalam sektor perundingan perdagangan internasional, Kemendag berkomitmen menuntaskan perundingan RCEP pada November 2017 mendatang.
Sejumlah Menteri dijadwalkan hadir dalam Raker Kemendag, yaitu Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata Arif Yahya, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri KUKM Anak Agung Gede Puspayoga, dan Kepala BKPM Thomas Lembong.
Selain turut hadir sejumlah gubernur, bupati, walikota, dan kepala dinas di bidang perdagangan, asosiasi, CEO, dan para pengamat. Raker juga akan diikuti sekitar 285 peserta yang terdiri dari Pejabat Eselon I, II, dan III Kemendag, para perwakilan perdagangan di luar negeri (Duta Besar WTO, Atase/Konsul Perdagangan, Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia, Indonesian Trade Promotion Centre), para Kepala Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan seluruh Indonesia, serta para pelaku usaha. (tjo/tony)