SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Coachella 2025 menjadi saksi bisu momen menggemparkan ketika band punk rock legendaris, Green Day, dengan lantang menyuarakan dukungan mereka untuk Palestina. Di tengah gemuruh puluhan ribu penonton, Billie Joe Armstrong, sang vokalis kharismatik, mengubah lirik lagu “Jesus of Suburbia” menjadi pesan yang menyentuh hati, “Running away from pain like the kids from Palestine, tales from another broken home.” Sontak, momen ini menggetarkan dunia maya, dengan video penampilan mereka viral di berbagai platform media sosial.
“Anak-anak Palestina Juga Berhak Bebas dari Rasa Sakit!”
Lirik yang diubah oleh Billie Joe Armstrong bukan sekadar kata-kata, tetapi sebuah pernyataan sikap yang kuat. Ia ingin dunia tahu bahwa anak-anak Palestina juga merasakan sakit dan penderitaan yang mendalam. Dengan lantang, Green Day menyuarakan empati mereka, menyerukan keadilan dan perdamaian untuk Palestina. Ribuan penonton yang hadir pun ikut hanyut dalam emosi, bersorak sorai memberikan dukungan mereka.
Dunia Bersatu: Green Day Jadi Simbol Perlawanan!
Aksi panggung Green Day ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi sebuah gerakan perlawanan. Mereka menggunakan musik sebagai medium untuk menyuarakan kebenaran, membela yang tertindas, dan menginspirasi dunia untuk peduli. Di tengah sorotan lampu panggung Coachella, Green Day menjelma menjadi simbol perlawanan, menyatukan suara-suara yang merindukan perdamaian.
Green Day, Pahlawan Kemanusiaan: Musik sebagai Senjata Perjuangan!
Green Day sekali lagi membuktikan bahwa mereka bukan hanya sekadar musisi, tetapi juga pahlawan kemanusiaan. Mereka tidak takut untuk menyuarakan kebenaran, bahkan di panggung sebesar Coachella. Dengan musik sebagai senjata perjuangan, mereka berhasil menggugah hati jutaan orang di seluruh dunia, mengingatkan kita bahwa kemanusiaan tidak mengenal batas negara atau agama.
(Anton)