GAZA STRAIT – Aktivis lingkungan sekaligus langganan headline dunia, Greta Thunberg (22), kembali membuat aksi spektakuler—tapi kali ini bukan di depan gedung PBB atau di panggung protes iklim. Greta berlayar menuju Gaza, bukan buat liburan, tapi misi kemanusiaan tingkat tinggi, bareng 11 aktivis internasional lainnya. Yang ikut? Bukan kaleng-kaleng. Ada Liam Cunningham (pemeran Davos Seaworth dari Game of Thrones), dan politisi Prancis Rima Hassan.
Kapal mereka, Madleen, dioperasikan oleh Koalisi Freedom Flotilla—kelompok pro-Palestina yang rutin mengirim bantuan ke wilayah Gaza yang terkepung. Sebelum berlayar, Greta tampak emosional, bahkan menangis dalam pidatonya. Bukan karena takut mabuk laut, tapi karena krisis kemanusiaan di Gaza membuat hati siapa pun bisa tenggelam.
“Karena saat kita berhenti berusaha adalah saat kita kehilangan kemanusiaan kita,” ujar Greta dengan suara bergetar, bikin suasana makin dramatis seperti pembukaan film dokumenter Netflix.
Sayangnya, seperti kisah epik yang dipotong di tengah jalan, misi kemanusiaan ini tidak sampai tujuan. Bukan karena badai atau kerusakan mesin, melainkan karena pasukan Israel menyambut kapal dengan gaya ala operasi militer.
Kementerian Luar Negeri Israel merilis pernyataan yang bisa dibilang… sinis.
“Kapal pesiar swafoto para selebriti menuju pantai Israel dengan selamat. Penumpang diberi roti lapis dan air. Pertunjukan berakhir.”
Kapal Madleen dicegat sebelum menyentuh pantai Gaza, dan seluruh awak ditangkap. Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menuding misi tersebut sebagai “upaya propaganda yang mendukung Hamas.”
Sementara dari pihak aktivis, suara mereka tak kalah nyaring. Lewat akun X (dulu Twitter), tim dari Rima Hassan menyatakan kapal ditangkap di perairan internasional—yang artinya bisa jadi insiden ini bukan cuma drama kemanusiaan, tapi juga masalah hukum laut internasional.
Situasi makin tegang setelah muncul foto-foto di media sosial, memperlihatkan awak kapal mengenakan pelampung, tangan ke atas, dan kapal dikelilingi oleh quadcopter (drone) yang entah sedang merekam atau menyemprot… sesuatu.
“Quadcopter mengelilingi kapal dan menyemprotnya dengan zat putih. Kami akan segera memberikan informasi terbaru,” tulis unggahan itu.
Jadi, apa ini film Hollywood? dokumenter Netflix? atau justru babak baru realitas global yang absurd?
Yang jelas, Greta dan para aktivis lainnya sudah mengubah kapal bantuan jadi panggung politik internasional. Entah nanti dibilang pahlawan atau pemicu kontroversi, satu hal pasti: mereka nggak tinggal diam saat dunia makin dingin melihat penderitaan Gaza.
Dan, seperti kata Greta,
“Bahkan jika misi ini berbahaya, itu tidak seberbahaya diam dalam menghadapi genosida yang disiarkan langsung.”
(Anton)