SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Najamuddin, punya ide segar buat mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Sultan mengusulkan dana untuk program ini sebagian bisa diambil dari zakat, infaq, dan sedekah (ZIS). Menurutnya, pendekatan ini bisa jadi solusi biar anggaran program nggak cuma bergantung sama APBN.
“Pemerintah perlu menyiapkan skema pembiayaan yang partisipatif agar program ini dapat berjalan baik dan maksimal dengan semangat gotong royong,” kata Sultan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/1/2025).
Kenapa ZIS?
Sultan bilang, masyarakat Indonesia terkenal dermawan. Jadi, nggak ada salahnya kalau mereka dilibatkan untuk mendukung program MBG. Apalagi, misi program ini punya nilai kemanusiaan yang universal.
“Sebagai bangsa yang terkenal dermawan, dukungan pembiayaan terhadap kebutuhan pokok masyarakat sudah menjadi hal yang lumrah,” tambah Sultan.
Potensi Zakat untuk Program MBG
Kalau dilihat dari potensinya, dana ZIS bisa menutup sekitar separuh kebutuhan anggaran MBG. Tapi, Sultan juga ngingetin pemerintah buat ngelola dana itu dengan sistem yang transparan dan akuntabel. Nggak boleh asal-asalan.
“Tinggal bagaimana pemerintah mampu menyiapkan skema pengumpulan dana hibah, zakat, infaq, dan sedekah tersebut dengan manajemen yang akuntabel dan transparan,” tegasnya.
Bukan Cuma Pemerintah, Ormas Juga Bisa Ikut
Sultan ngajak Badan Zakat Nasional (BAZNAS) dan organisasi masyarakat (ormas) buat ikut bantu program ini. Menurutnya, ormas besar seperti Muhammadiyah dan NU pasti bakal mendukung inovasi pembiayaan ini.
“Kami percaya masyarakat juga organisasi kemasyarakatan khususnya ormas Islam seperti Muhammadiyah dan NU akan menyambut baik dan mendukung penuh inovasi pembiayaan yang kami usulkan ini,” jelasnya.
Masalah Utama: Anggaran yang Melempem
Program MBG sendiri butuh dana gede banget. Menurut Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas, anggaran Rp 71 triliun yang ada sekarang cuma cukup sampai Juni 2025. Bahkan, itu pun belum mencakup semua anak sekolah di Indonesia.
“Sekarang Rp 71 triliun cukup sampai bulan Juni. Kalau tahun depan mau semua dari Januari, maka perlu anggaran Rp 420 triliun,” kata Zulhas, Selasa (7/1/2025).
Netizen: “Ide Sultan Najamuddin Patut Dicoba!”
Di media sosial, ide Sultan dapet banyak respon positif dari netizen. Mereka setuju kalau pendekatan ZIS bisa jadi jalan keluar untuk mendukung program pemerintah.
“Kenapa nggak? Kita kan negara dengan potensi zakat terbesar,” tulis salah satu komentar.
Gimana menurut kamu? Ide ini bakal efektif atau butuh tambahan strategi lagi? Share pendapatmu di kolom komentar!
(Anton)