SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Kunjungan kenegaraan Raja Kerajaan Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud, pekan pertama Maret 2017 nanti dapat berdampak positif serta diharapkan ditindaklajuti secara konkret, demikian dikatakan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.
Hubungan bisnis antara kedua negara perlu tindak lanjut yang konkret. Oleh karenanya perlu membentuk tim atau kelompok kerja, untuk bagaimana memprofesionalisasi kunjungan atau pekerja kita di luar negeri khususnya di Arab Saudi, lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, kunjungan delegasi Arab Saudi yang dipimpin Syeikh Abdullah dalam rangka persiapan kunjungan Raja Salman pada awal Maret 2017 mendatang. Kunjungan ini merupakan kunjungan kedua Kerajaan Arab Saudi, yang pernah dilakukan pada tahun 1970 oleh Raja Faisal.
Kedatangan kembali ini, setelah tempo yang cukup lama, dengan membawa rombongan yang besar, harus kita sambut secara antusias. Supaya efek dari kunjungan itu juga besar. Bukan cuma dalam hubungan antara DPR dan Parlemen Arab, maupun dengan Majelis Syura, ataupun Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Arab, tapi kita berharap efek lanjutannya pada kalangan pengusaha, dan juga antar masyarakat, harap Fahri.
Dalam beberapa tahun terakhir ini memang terjadi penurunan nilai perdagangan. Untuk itu, perlu adanya koreksi agar hubungan hubungan perdagangan kedua negara tetap tinggi. Salah satu hal yang menjadi pembahasan adalah mengenai komoditas minyak bumi. Arab Saudi adalah pengekspor atau produsen minyak bumi terbesar di dunia, yang mencapai 12 juta barrel per hari. Dan kalau harga minyak dunia turun, akan berimbas pada perekonomian mereka.
Dan Indonesia keluar dari OPEC, papar Fahri, untuk memberikan sinyal bahwa energi fosil yang tidak terbarukan semakin lama semakin habis. Dengan strategi Indonesia keluar dari OPEC, dapat mendorong Bangsa Indonesia untuk menemukan sumber-sumber energi terbarukan. Seperti energi matahari, biogas, panas bumi dan energi lain sebagainya, yang semakin hari persentasenya di Indonesia semakin meningkat.
Dengan meningkatnya persentase energi terbarukan itu, maka Indonedia juga bisa menawarkan kepada Arab Saudi. Kalau mereka menjual energj fosil kepada kita untuk beberapa kegiatan yang masih tergantung pada energi fosil, maka Indonesia juga bisa mengekspor energi terbarukan kepada mereka yang ramah lingkungan dan di Indonesia ini sumbernya banyak.
Sementara terkait kuota haji untuk Indonesia yang kembali normal, dengan mendapat tambahan sebesar 10 ribu jamaah, Fahri mengaku pihaknya terus mengusulkan agar ada penambahan kuota yang lebih besar lagi. Lobby-lobby kecil dipersiapkan supaya nanti ketika datang Raja Salman ada angka lain yang menjadi kejutan untuk kita, ungkapnya menutup.
(tjo/tony)