SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) tengah menyiapkan langkah inovatif dengan membentuk Koperasi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi pekerja migran yang telah kembali ke Tanah Air (purna migran) beserta keluarganya. Program ini dijalankan dengan menggandeng Kementerian Koperasi dan Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).
“Kami sedang mempersiapkan koperasi PMI. Harapannya, koperasi ini mampu memberikan manfaat besar bagi pekerja migran purna dan keluarga mereka,” ungkap Menteri KP2MI, Abdul Kadir Karding, saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) Dekopin 2024 di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (27/12).
Tradisi Berkoperasi: Peluang Usaha untuk PMI dan Keluarga
Karding menjelaskan bahwa koperasi PMI ini akan menjadi wadah pemberdayaan ekonomi bagi para anggota, terutama mereka yang baru pulang dari luar negeri. Melalui koperasi, para purna migran dan keluarganya dapat memulai usaha yang berkelanjutan.
“Kita ingin membangun tradisi berkoperasi untuk para PMI. Dengan begitu, saat mereka kembali ke Indonesia, ada peluang usaha yang bisa dimulai. Koperasi ini adalah langkah konkret untuk mendukung mereka,” ujarnya.
Kolaborasi ini akan mengikuti regulasi yang berlaku sesuai dengan Undang-Undang Perkoperasian. Dengan dasar hukum yang jelas, koperasi PMI diharapkan mampu berjalan secara profesional dan memberikan dampak jangka panjang.
Menyasar 7 Juta Pekerja Migran
Menurut data terbaru, jumlah pekerja migran Indonesia saat ini mencapai tujuh juta orang. Menteri Koperasi dan UMKM, Budi Arie Setiadi, melihat angka ini sebagai peluang besar untuk memperluas keanggotaan koperasi di Indonesia, yang kini mencapai 28–30 juta orang.
“Jika koperasi PMI terbentuk, ada potensi tambahan tujuh juta anggota baru. Saya optimis target total anggota koperasi nasional bisa mencapai 60 juta orang,” kata Budi Arie.
Semangat Gotong Royong di Munas Dekopin
Munas Dekopin 2024 yang berlangsung pada 27–29 Desember 2024 menjadi momentum penting untuk memperkuat semangat gotong royong dalam koperasi. Selain memilih ketua umum baru, acara ini juga menjadi ajang diskusi tentang masa depan koperasi di Indonesia.
“Semangat koperasi itu adalah kerja sama, gotong royong, dan kekeluargaan. Saya berharap Munas kali ini menghasilkan pemimpin baru yang bisa membawa koperasi menjadi kekuatan utama ekonomi bangsa,” tutur Karding.
Dihadiri Tokoh Nasional
Sejumlah menteri dan tokoh penting turut hadir dalam Munas Dekopin ini, termasuk:
- Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan
- Menteri Koperasi dan UMKM Budi Arie Setiadi
- Menteri UMKM Maman Abdurrahman
- Kepala BKKBN Wihaji
- Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad
- Menteri Hukum Supratman Andi Agtas
- Menaker Yassierli dan Wamenaker Immanuel Ebenezer
Dukungan para pemimpin ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk menjadikan koperasi sebagai “soko guru” ekonomi bangsa.
Mendorong Masa Depan yang Lebih Mandiri
Pembentukan Koperasi PMI diharapkan dapat menjadi tonggak baru pemberdayaan ekonomi bagi komunitas pekerja migran dan keluarganya. Lewat koperasi ini, peluang usaha baru akan terbuka, mendukung kemandirian ekonomi, dan memberi apresiasi atas kontribusi besar PMI terhadap perekonomian Indonesia.
“Koperasi ini bukan sekadar wadah ekonomi, tapi juga bentuk penghormatan bagi pekerja migran yang telah mengharumkan nama bangsa,” pungkas Karding.
Dengan langkah konkret ini, diharapkan pekerja migran purna bisa bangkit bersama keluarga untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah.
(ANTON)