SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Dalam upaya meningkatkan industri pariwisata di Bali, Komisi I DPR RI mengambil langkah strategis dengan mendorong penggunaan kearifan lokal dalam siaran Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Denpasar. Kunjungan Kerja Reses Komisi I DPR RI ke LPP RRI Denpasar, yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari, menyoroti pentingnya konten kearifan lokal dalam memperkuat daya tarik pariwisata di Pulau Dewata.
Abdul Kharis Almasyhari, dalam pernyataannya di kantor LPP RRI Denpasar, Bali, pada Kamis (18/4/2024), menekankan perlunya pembaruan konten siaran yang memuat kearifan lokal secara multiplatform. “Kami mendorong LPP RRI Denpasar Bali untuk selalu mengupdate program siaran bermuatan kearifan lokal secara multiplatform guna mendorong peningkatan pariwisata di Bali,” paparnya.
Kearifan lokal menjadi bagian integral dari identitas budaya suatu bangsa, yang memungkinkan pengolahan kebudayaan luar menjadi ciri khas lokal. Menurut Almasyhari, konten kearifan lokal tidak hanya menjadi sarana promosi pariwisata, tetapi juga merupakan wujud kepedulian terhadap pelestarian budaya lokal yang turun temurun.
Komisi I juga menggarisbawahi pentingnya peran LPP RRI dalam mempertahankan kearifan lokal di seluruh Satuan Kerja (Satker) RRI yang tersebar di Indonesia. Program siaran PRO 4, khususnya, menjadi wadah untuk mengangkat konten kearifan lokal di berbagai kota, termasuk Denpasar, Bali, yang memiliki potensi budaya besar.
Penggunaan media massa, seperti media elektronik, cetak, online, dan media sosial, dianggap sebagai sarana efektif untuk mempromosikan kearifan lokal kepada wisatawan. LPP RRI Denpasar telah merespons dengan menyediakan saluran khusus untuk budaya Bali melalui program PRO 4, yang menggunakan bahasa Bali untuk berkomunikasi dengan pendengar dan narasumber.
Dengan langkah-langkah ini, Komisi I DPR RI dan LPP RRI Denpasar berharap dapat turut berperan aktif dalam mengangkat potensi pariwisata Bali melalui pembaruan konten siaran yang berbasis kearifan lokal, serta menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa.
(ANTON)