SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Anggota Komite I Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), H. Sudirman Haji Uma, menegaskan pentingnya melibatkan badan riset dan geologi dalam penyusunan rencana tata ruang nasional. Hal ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang diadakan oleh Komite I DPD RI bersama pakar tata ruang di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, pada Kamis (17/4/2025).
Haji Uma menyatakan bahwa badan riset dan geologi memiliki peran yang sangat vital dalam proses perencanaan tata ruang. Ia menilai bahwa hasil kajian ilmiah dari lembaga-lembaga ini dapat memberikan dasar yang objektif dalam menentukan karakteristik dan kebutuhan ruang di setiap wilayah.
“Penyusunan rencana pembangunan harus melibatkan badan riset dan geologi. Tanpa kehadiran mereka, kita kesulitan untuk memahami kebutuhan masing-masing zona. Riset itu memang tidak murah, namun sangat dibutuhkan. Jika hanya sekadar menjadi formalitas, apakah itu bisa dijadikan dasar yang kuat dalam perencanaan tata ruang?” ujar Haji Uma.
Ia juga menyoroti penggunaan dokumen riset yang sering kali hanya dijadikan formalitas, tanpa benar-benar memperhatikan substansi dan kebutuhan yang sebenarnya ada di lapangan. Hal ini, menurutnya, bisa membahayakan keberlanjutan pembangunan dan keselamatan lingkungan.
Dalam kesempatan tersebut, Pakar Tata Ruang Dwi Hariyawan turut memberikan pandangan mengenai urgensi penataan ruang di tengah meningkatnya populasi dan terbatasnya ruang yang tersedia. Ia menekankan bahwa penataan ruang harus menciptakan keseimbangan dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Namun, di lapangan, implementasi dari aturan tersebut sering kali tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.
“Penataan ruang sangat penting untuk memastikan kehidupan yang seimbang, tetapi pada kenyataannya, sering kali terjadi penyimpangan dari aturan yang telah ditetapkan,” kata Dwi.
RDPU ini menjadi forum yang sangat berarti bagi Komite I DPD RI dalam menggali berbagai masukan dari para pakar guna memperkuat kebijakan tata ruang nasional yang berbasis riset dan sesuai dengan kebutuhan riil wilayah. Diskusi tersebut diharapkan dapat membawa perubahan dalam pendekatan penataan ruang yang lebih menyeluruh dan berbasis data yang akurat.
(Anton)
(Anton)