SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Yayasan Seni Kersan dan Office For Contemporary Art (OFCA) International menghelat pameran Re-PLAY # 7, yang menghadirkan Lenny Ratnasari Weichert di Gedung Sarang I Kalipakis, RT05 / ll Tirtonirmolo, Kasihan Bantul, Yogyakarta (27/7).
Re-PLAY merupakan rangkaian pameran seni visual yang reguler berlangsung, sejak tahun 2013 di Yogyakarta, Indonesia, telah banyak berkolaborasi dengan PartNER sebagai event organizer. Berdasarkan gagasan bahwa karya seni adalah hasil dari produksi intelektual – proses yang dinamis dan terus berkembang.
Pameran ini berfokus pada peninjauan kembali karya seni, yang telah dipresentasikan kepada masyarakat di Indonesia sebelumnya. Dengan demikian, memungkinkan pengunjung membaca, menganalisis dan merefleksikan pemikiran sang seniman pada tingkat yang lebih dalam. Bukan dengan cara merepresentasikannya dalam buku atau di internet, tapi dalam bentuk pengalaman fisik yang konkret.
Judul, konsep kuratorial dan pemilihan karya seni didasarkan pada ekspresi dalam berbagai lapisan maknanya. Enam edisi sebelumnya Re-PLAY berturut-turut menawarkan instalasi monumental dari buah karya Heri Dono, Entang Wiharso, Jumaldi Alfi, Abdi Setiawan, Anusapati dan Handiwirman Saputra.
Dan Re-PLAY # 7, kali ini mempresentasikan instalasi patung 2016 “Dinners Club” oleh Lenny Ratnasari Weichert. Instalasi tersebut sebelumnya termasuk dalam pameran tunggalnya “Ziarah” di Galeri Nasional Jakarta pada tahun 2016. “Dinners Club” menggambarkan jamuan makan malam yang sangat istimewa; Sebuah zona interpretasi yang kompleks dan berlapis-lapis.
Sebuah konfigurasi tabel yang bersama-sama membentuk simbol gender perempuan. Dimana sebuah video dokumenter dan tabel porselen buatan tangan memegang berbagai simbol yang terhubung dengan sembilan tokoh wanita penting dari sejarah dan mitologi Timur dan Barat, seperti Malahayati, Colliq Pujie, Ibu Teresa, Siti Khadijah, Helena Blavatsky, Aung San Suu Kyi, Dewi Sri, Venus dan Dewi Kwan Im. Diners Club, jamuan makan malam yang unik dan sangat spesial dari tokoh sejarah dan mitologi dunia.
Lenny Ratnasari Weichert, seniman yang lahir pada tahun 1970 ini, yang telah saling silang dalam berbagai kegiatan seni internasional seperti di Jerman, Singapura, Inggris, Belanda, dan Hongaria. Sebelumnya ia sudah beberapa kali juga berpameran bersama seperti Exhibition Crossing Signs (2011), Wall of Fiction (2012) dan pameran tunggal Ziarah di Galeri Nasional Indonesia (2016). Ini menjadi peluang berharga bagi keberadaan arena seni Ratnasari Lenny Weichert di Indonesia.
(tjo; foto ist