SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Munich, Germany –* Paris Saint-Germain akhirnya mematahkan kutukan! Setelah bertahun-tahun mengejar mimpi yang nyaris mustahil, Les Parisiens resmi ditahbiskan sebagai juara Liga Champions 2024/2025 usai menaklukkan Inter Milan dengan skor telak 5-0 di Allianz Arena, Sabtu malam waktu setempat.
Tapi di balik euforia trofi Si Kuping Besar pertama PSG sepanjang sejarah, ada satu nama yang diam-diam menorehkan tinta emas: Lee Kang-in.
Meski hanya menjadi penghangat bangku cadangan saat laga final, pemain asal Korea Selatan itu tetap mencuri perhatian dunia. Kang-in kini resmi menjadi pemain Korea Selatan kedua yang memenangkan Liga Champions, setelah sang legenda Park Ji-sung.
Namun, Kang-in tak hanya menyamai Park. Ia melampauinya. Jika Park Ji-sung tak masuk skuad final Liga Champions 2008 bersama Manchester United, maka Lee Kang-in secara resmi terdaftar dalam skuad PSG untuk laga pamungkas kontra Inter.
Lebih dari itu, Kang-in mencatatkan namanya sebagai satu-satunya pemain Korea Selatan yang meraih quadruple dalam semusim. Ya, empat trofi prestisius berhasil direngkuh PSG musim ini: Ligue 1, Piala Prancis, Piala Super Prancis, dan Liga Champions.
Sebuah pencapaian luar biasa yang belum pernah dicapai oleh pemain Asia mana pun sebelumnya—bahkan Park Ji-sung sekalipun.
Walau tanpa gol maupun assist dari 11 penampilannya di Liga Champions musim ini, Kang-in tetap menunjukkan kontribusinya untuk klub raksasa asal Paris tersebut. Ia menjadi bagian dari mesin kemenangan PSG yang dipoles Luis Enrique menjadi tim nyaris tanpa cela.
Sejarah juga hampir menyuguhkan duel all-Asian di partai final, seandainya penyerang asal Iran, Mehdi Taremi, mampu membawa Inter berjaya. Sayangnya, PSG terlalu tangguh.
Kini, nama Lee Kang-in bukan sekadar sensasi Asia, tapi simbol kebanggaan. Seorang oppa Korea yang kini menginjak panggung tertinggi sepak bola Eropa, membawa harapan baru untuk talenta Asia yang ingin bersinar di panggung global.
Bravo, Kang-in. Asia bangga padamu.
(Anton)