SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Bursa saham Tanah Air tak mampu mempertahankan performa positif menjelang long weekend! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) resmi ditutup melemah 0,32% ke level 7.175,81 pada perdagangan Rabu (28/5/2025). Koreksi ini terjadi di tengah aksi “jual sambil beli” investor asing yang cukup mencolok.
Menariknya, meski secara total investor asing mencetak pembelian bersih jumbo sebesar Rp1,37 triliun, beberapa saham papan atas justru dihindari dan dijual besar-besaran oleh mereka.
Siapa Saja yang Jadi “Tumbal” Koreksi IHSG?
Berdasarkan data dari Stockbit, inilah 10 saham dengan net foreign sell tertinggi pada perdagangan hari itu:
- Bank Mandiri (BMRI) – Rp223,06 miliar
- GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) – Rp195,88 miliar
- Adaro Energy (ADRO) – Rp114,80 miliar
- Barito Pacific (BRPT) – Rp93,35 miliar
- Bank Central Asia (BBCA) – Rp79,94 miliar
- Summarecon Agung (SMRA) – Rp79,52 miliar
- Bumi Resources Minerals (BRMS) – Rp67,42 miliar
- Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) – Rp53,00 miliar
- Chandra Asri Pacific (TPIA) – Rp51,32 miliar
- Bank Negara Indonesia (BBNI) – Rp48,47 miliar
Kondisi ini memperlihatkan adanya pola profit-taking asing, terutama di saham-saham big cap dan sektor perbankan, tambang, dan infrastruktur.
Asing Masuk, Tapi IHSG Malah Turun? Ini Analisis Singkatnya
Meskipun terjadi pembelian bersih asing di pasar negosiasi dan tunai sebesar Rp1,44 triliun, pasar reguler justru mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp71,36 miliar. Ini menunjukkan adanya akumulasi strategis di satu sisi, namun distribusi tekanan jual di sisi lainnya—terutama di saham-saham yang jadi penopang utama IHSG.
Banyak analis menduga aksi ini merupakan bagian dari strategi rebalancing portofolio menjelang akhir bulan dan libur panjang.
Jadi, apakah ini hanya jeda sehat atau sinyal koreksi lebih dalam?
Yang jelas, investor lokal perlu waspada dan selektif. Di tengah aksi tarik-ulur investor asing, tidak semua saham akan turun bersama pasar. Saatnya pintar membaca momentum!
(Anton)