SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Pecinta film Tanah Air, SIAP-SIAP TERGUNCANG! Film “Gowok: Kamasutra Jawa” karya Hanung Bramantyo BUKAN film biasa. Ia mengangkat topik yang selama ini cuma dibisikkan dari kuping ke kuping: profesi kuno bernama GOWOK!
Apa itu gowok? Bukan nama minuman, bukan juga tokoh wayang, bestie!
Gowok adalah profesi perempuan yang eksis di Tanah Jawa zaman dulu—yang tugasnya ngajarin pria ilmu rumah tangga, terutama soal hubungan intim, komunikasi batin, dan seni menyenangkan pasangan!
SEJARAH GOWOK: Profesi Legal & Bergengsi di Masanya!
Jangan salah paham dulu! Profesi gowok itu dulu dianggap TERHORMAT, lho!
Asal-usulnya?
Konon berasal dari pengaruh budaya Tionghoa, tepatnya saat Laksamana Cheng Ho berlayar ke Jawa sekitar abad ke-15. Ada tokoh bernama Goo Wok Niang, perempuan pintar yang dipercaya membawa pengetahuan tentang kepuasan batin dan keharmonisan seksual—dan ilmunya ini menyebar ke kalangan kerajaan Jawa.
Nama gowok sendiri diyakini berasal dari “Goo Wok” yang kemudian dilafalkan lokal menjadi “gowok”.
Di masa kerajaan Mataram dan sesudahnya, para gowok disebut-sebut dalam naskah-naskah kuno seperti Serat Centhini, manuskrip sastra klasik yang juga membahas filosofi cinta, seks, dan kehidupan spiritual.
Bahkan, gowok sering diundang ke keraton untuk “mendidik” para bangsawan muda sebelum menikah. Mereka mengajarkan bukan cuma teknik biologis, tapi juga etika, komunikasi batin, dan kesetiaan.
Lalu Kenapa Gowok Menghilang?
Di era 1950-an hingga awal 60-an, profesi gowok masih eksis—terutama di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Tapi sejak perubahan sosial-politik pada 1965, profesi ini dianggap “berbahaya”, dicap amoral, dan perlahan-lahan DIHAPUSKAN.
Apalagi saat norma agama dan hukum makin ketat, gowok dituding mirip prostitusi terselubung. Padahal, menurut sejarah, gowok adalah guru cinta, bukan pekerja seks.
Hanung: “Gowok Adalah Representasi Kearifan Lokal”
Dalam konferensi pers, Hanung Bramantyo bilang:
“Saya tidak membuat film porno. Saya membuat film yang mengingatkan kita, bahwa masyarakat Jawa pernah sangat terbuka membicarakan seksualitas secara sehat dan filosofis.”
Wuihhh, niat banget! Jadi gak heran kalau “Gowok: Kamasutra Jawa” sampai bisa tembus International Film Festival Rotterdam (IFFR), jadi perwakilan Indonesia yang BIKIN BANGGA!
Jadi, Ini Film atau Dokumenter Cinta?
Jawabannya: DUA-DUANYA!
- Cerita dramatis, penuh konflik, dan karakter kuat.
- Tapi juga kaya pengetahuan tentang budaya, sejarah, dan cara pandang orang Jawa soal cinta & seks.
Dan jangan takut, film ini sama sekali nggak vulgar. Justru, banyak adegan dibuat puitis dan simbolik, diselimuti musik gamelan dan latar desa Jawa tahun 1950-an yang bikin suasana makin magis!
Tayang Mulai 5 Juni 2025! Jangan Sampe Ketinggalan!
Ini bukan cuma tontonan… ini pelajaran hidup, tapi dibungkus sinematik yang bikin mata MELEK dan hati DEG-DEGAN!
#GowokMovie #SejarahGowok #HanungBramantyo #KamasutraJawa #FaktaBudaya #FilmIndonesiaLebayTapiBerisi
(Anton)