SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – SEVIMA, perusahaan teknologi pendidikan, mendapat penghargaan bergengsi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pada peringatan Hari Pahlawan yang bertepatan dengan Dies Natalis ITS. CEO SEVIMA, Sugianto Halim, menerima penghargaan langsung dari Prof Mohammad Nuh, mantan Menteri Pendidikan Nasional, dan Rektor ITS Bambang Pramujati.
Bambang Pramujati menjelaskan bahwa penghargaan ini merupakan apresiasi kepada wirausaha yang berdampak besar bagi ITS dan masyarakat, khususnya dalam pengembangan pendidikan. “Penghargaan ini diberikan untuk mereka yang berkontribusi besar bagi kemajuan bangsa,” ujar Bambang.
SEVIMA: Dari Kamar Kos Hingga Revolusi Digital Pendidikan
Sugianto Halim, CEO SEVIMA, memulai langkahnya sejak duduk di bangku kuliah dengan menghabiskan waktu berjam-jam coding di depan laptop. Setelah lulus, ia mendirikan SEVIMA bersama rekannya. Dari awal yang sederhana di kamar kos, SEVIMA kini telah menjadi perusahaan teknologi yang melayani lebih dari 3,5 juta mahasiswa dan dosen di ribuan kampus.
Mengusung tagline #revolutionizeEducation, SEVIMA menghadirkan sistem informasi akademik yang mencakup penerimaan mahasiswa baru, pembayaran kuliah, pembelajaran daring, hingga portal lowongan kerja. Halim menyebut bahwa teknologi adalah kunci penting untuk memajukan kualitas dan akses pendidikan tinggi di Indonesia, termasuk di daerah perbatasan seperti Aceh, Sangihe, Merauke, dan Kupang.
Inspirasi untuk Pendidikan Masa Depan
Bagi Halim, penghargaan ini adalah semangat tambahan untuk terus berinovasi. “Penghargaan ini adalah kehormatan bagi kami, juga sebagai bentuk penghargaan atas upaya kami dalam mengubah wajah pendidikan di Indonesia. Kami berharap bisa terus menjadi mitra terbaik bagi kampus-kampus di seluruh Indonesia,” kata Halim.
Kisah Sugianto Halim, dari kamar kos hingga meraih penghargaan, menjadi inspirasi bahwa mimpi besar dapat diwujudkan dengan tekad dan inovasi. SEVIMA kini tak hanya menjadi penyedia sistem pendidikan, tetapi juga katalis perubahan untuk masa depan pendidikan tinggi di Indonesia.
(Anton)