SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Sesuaikan dengan kebutuhan]** – Dunia perdagangan lagi panas nih! Baru aja kemarin, Rabu (2/4/2025), Presiden Amerika Serikat Donald Trump bikin gebrakan dengan mengumumkan tarif impor baru. Nggak main-main, hampir semua barang impor yang masuk ke AS kena tarif dasar 10 persen. Tapi, yang lebih bikin kaget, Indonesia termasuk negara yang kena ‘Tarif Timbal Balik’ sebesar 32 persen!
Presiden Prabowo Sudah Antisipasi dari Dulu!
Tapi tenang, anak muda! Presiden kita, Bapak Prabowo Subianto, ternyata udah punya plan jauh-jauh hari buat ngadepin gejolak ekonomi global kayak gini. Bahkan, menurut Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Bapak Noudhy Valdryno, strategi ini udah dirancang sejak hari pertama beliau menjabat! Keren, kan?
“Dalam menghadapi tantangan global, termasuk kebijakan tarif baru Amerika Serikat, Presiden Prabowo menunjukkan ketajaman melihat dinamika geopolitik. Pemahaman mendalam tentang hubungan internasional dan perdagangan global menjadi kekuatan utama dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia,” ujar Bapak Noudhy Valdryno.
Nah, biar kita nggak makin penasaran, ini dia 3 gebrakan super penting dari Presiden Prabowo buat jaga ekonomi Indonesia tetap strong:
**1. Perbanyak Teman Dagang Biar Nggak Cuma Andalkan Satu Negara! **
Bayangin deh, kalau cuma punya satu teman buat jajan, terus tiba-tiba dia lagi bokek. Kita juga ikutan susah, kan? Nah, sama kayak perdagangan internasional. Presiden Prabowo gercep banget memperluas jaringan mitra dagang Indonesia.
- Gabung BRICS: Baru minggu pertama dilantik, Indonesia langsung mengajukan diri gabung BRICS (Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan). Ini tuh kayak geng ekonomi gede yang menguasai 40 persen perdagangan global! Dengan gabung sini, posisi Indonesia makin kuat di mata dunia.
- Perjanjian Dagang Bejibun: Indonesia juga udah punya banyak banget perjanjian dagang, baik yang rame-rame (multilateral) kayak RCEP (sama negara-negara ASEAN, Australia, China, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru yang totalnya mencakup 27 persen perdagangan global), OECD (organisasi negara maju yang kuasai 64 persen perdagangan global), CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA. Ada juga perjanjian dagang yang berdua aja (bilateral) sama Korea, Jepang, Australia, Pakistan, Uni Emirat Arab, Iran, Chile, dan banyak lagi! Ini artinya, kita punya banyak pilihan buat jual beli barang, nggak cuma tergantung sama satu negara aja.
2. Bikin Barang Mentah Jadi Barang Jadi Biar Lebih Untung! 💰
Indonesia itu kaya banget sumber daya alam (SDA), dari nikel, batu bara, sampai hasil bumi lainnya. Dulu, kita seringnya cuma jual mentahannya aja. Nah, Presiden Prabowo punya ide brilian: bikin pabrik di dalam negeri biar SDA kita diolah jadi barang yang lebih bernilai! Ini namanya hilirisasi.
- Contoh Sukses Nikel: Lihat aja nih, dulu tahun 2014, ekspor nikel dan barang turunannya cuma USD 3,7 miliar. Tapi, setelah digenjot hilirisasinya, tahun 2022 melonjak jadi USD 34,3 miliar! Gokil, kan?
- BPI Danantara: Biar hilirisasi makin ngebut, tanggal 24 Februari 2025 kemarin, Presiden Prabowo meluncurkan BPI Danantara. Badan ini khusus buat mendanai dan mengelola proyek hilirisasi di berbagai sektor penting kayak mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan. Jadi, kita nggak cuma jual bahan mentah, tapi juga bisa bikin produk sendiri, buka lapangan kerja baru, dan ekonomi makin maju! Kita juga jadi nggak terlalu bergantung sama investor asing deh.
**3. Bikin Dompet Rakyat Tebal Biar Ekonomi Tetap Jalan! **
Gebrakan terakhir ini fokus ke kita-kita nih, rakyat Indonesia! Presiden Prabowo punya program-program keren buat ningkatin kesejahteraan dan daya beli masyarakat.
- Makan Bergizi Gratis (MBG): Siapa yang setuju kalau anak-anak Indonesia harus sehat dan pintar? Nah, program MBG ini targetnya 82 juta penerima manfaat di akhir tahun 2025! Dengan makanan bergizi, generasi penerus bangsa bisa tumbuh optimal.
- 80.000 Koperasi Desa Merah Putih (KDMP): Ini juga keren banget! Presiden Prabowo mau mendirikan 80.000 koperasi di desa-desa. Tujuannya buat memperkuat ekonomi di daerah, nyiptain jutaan lapangan kerja baru, dan bikin perputaran uang di desa makin lancar.
Dengan daya beli masyarakat yang kuat, kita jadi nggak terlalu bergantung sama impor dan ekonomi dalam negeri juga makin kokoh. Ingat, konsumsi rumah tangga itu menyumbang 54 persen dari total ekonomi Indonesia (PDB). Jadi, kalau dompet kita tebal, ekonomi negara juga ikut kuat!
“Dengan memperkuat hubungan dagang internasional, mengoptimalkan potensi sumber daya alam, dan meningkatkan konsumsi dalam negeri, Presiden Prabowo membuktikan bahwa Indonesia dapat tetap tumbuh meskipun di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian,” tegas Bapak Noudhy.
Meskipun ada kebijakan tarif baru dari AS, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo udah siap siaga dengan 3 gebrakan strategis. Dengan memperluas mitra dagang, menggenjot hilirisasi SDA, dan memperkuat konsumsi dalam negeri, Indonesia optimis bisa terus jadi kekuatan ekonomi yang stabil dan maju di kawasan Asia Tenggara dan dunia! Kita sebagai anak muda juga harus ikut mendukung dan optimis ya!
(Anton)