SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Penunjukan pasangan selebritis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebagai Duta Pekan Olahraga (PON) Papua 2021, menuai banyak kontroversi. Sebagian dari publik justru mengusulkan perempuan Papua sebagai ikon pada perhelatan olahraga tersebut.
Bahkan, komedian Arie Kriting sempat angkat bicara melalui cuitannya dengan menyebut sebagai “cultural appropriation”. Intinya, Arie berharap yang menjadi Duta PON Papua adalah orang Papua asli.
Cuitan Arie Kriting itu mendapat simpati publik secara luas. Sebagian besar netizen merasa janggal dengan pemilihan Raffi dan Nagita.
Kontroversi tersebut, akhirnya mendapat konfirmasi dari Menteri Pemuda dan Olahraga RI (Mepora), Zainudin Amali, yang mengklaim bahwa pemilihan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebagai Duta PON Papua 2021 bukan dilakukan oleh pemerintah pusat.
“Publik harus tahu bahwa penunjukan (Raffi dan Nagita) bukan oleh pemerintah pusat, oleh Menpora, apalagi jika dilakukan oleh Presiden. Sama sekali tidak, kami tidak tahu menahu,” ungkap Menpora dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/6).
“Ini sepenuhnya keputusan PB (Pengurus Besar) PON, yang ketuanya Gubernur Papua (Lukas Enembe), tambah Menpora.
Ia mengaku Kementerian yang dipimpinnya tidak tahu menahu masalah ikon PON karena sepenuhnya merupakan keputusan PON Papua.
“Tapi saya kira ini aspirasi masyarakat yang harus saya perhatikan. Saya akan komunikasi dengan PB PON supaya mempertimbangkan lagi daripada menjadi kontra yang berkepanjangan,” ujar Menpora.
“Saya juga akan komunikasi dengan pihak Nagita Slavina dan Raffi Ahmad. Sebenarnya mereka kan profesional saja. Mereka ditunjuk PB PON dan melaksanakan tugas bagaimana sesuai kesepakatannya, tapi kemudian jadi kontroversi,” dia menjelaskan.
Terkait nanti apakah akan ada pergantian ikon PON Papua, Amali tak mau berspekulasi. Sebab, penunjukan ikon dan duta merupakan kewenangan penuh dari PB PON.
“Saya kira itu semua kami serahkan kepada PB PON untuk memutuskan. Kami akan kasih masukanlah,” ucap Amali tanpa menyebut nama-nama putra putri daerah yang ideal jika Nagita dan Raffi Ahmad diganti.
“Seperti yang saya sampaikan, mungkin saja tujuan mereka kenapa memunculkan figur yang dikenal luas masyarakat supaya publikasi PON jadi masif. Tapi kami akan diskusi, saya bicara dengan ketua hariannya,” tutup Menpora. (Tumpak S)