SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-
akarta- Presiden Joko Widodo melantik Kiagus Ahmad (K.A) Badaruddin dan Dian Ediana Rae sebagai Kepala dan Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dengan masa jabatan 2016-2021 menggantikan M. Yusuf dan Agus Santoso yang telah habis masa jabatannya, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
“ Presiden Ingin membuat PPATK menjadi intitusi yang lebih independen, lebih kredibel dan lebih bisa bekerja sama dengan segenap stakeholderkita, dalam hal ini Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan (Kemenku), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maupun pihak kepolisian, pihak kejaksaan, dan seluruhstakeholder kita. Jadi, secara ringkas apapun untuk kebaikan organisasi, dalam hal mewujudkan negara, bangsa Indonesia menjadi lebih baik,” kata Badaruddin kepada wartawan usai pelantikan dirinya.
Tentu saja, lanjut Badaruddin, tugas-tugas rutin yang sudah dilaksanakan, akan diteruskan. Apa yang sudah baik dalam arti analisis, kemudian penelusuran, dan hal-hal teknis lainnya tentu akan terus dilaksanakan.
Badaruddin mengatakan “Secara umum, secara logika kita harus dapat mendeteksi dan mengantisipasi tindak pidana sebagaimana diamanatkan undang-undang, yaitu tindak pidana pencucian uang dan tindak pidana pembiayaan terorisme, maupun tindak pidana lainnya seperti yang disebutkan seperti narkoba, human trafficking. Ini tentu sebagaimana diamanatkan undang-undang akan kami laksanakan.”
Apakah juga akan menulusuri yang menghindari pajak?“Ya itu nanti kita akan bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, dalam hal ini dengan Direktur Jenderal Pajak. Tentu dalam rangka penegakan, mencegah terjadinya pencucian uang tentu akan kita lakukan,” jelas Badaruddin.
Saat ditanya mengenai pekerjaan utamanya sebagai Kepala PPATK, Badaruddin menjelaskan, pihaknya baru akan ketemu siang nanti. Ia meminta diberi kesempatan untuk bekerja.
“Doakan kami sehat, bisa melaksanakan tugas dengan baik. Yang paling penting dukungan dan kerja sama dengan anda-anda semua, yang kita harapkan doakan kami, beri kami kesempatan untuk belajar sebentar, dan beri kesempatan kami untuk bekerja,” kata Badaruddin mengakhiri pembicaraan. (hms/THD)