SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan data neraca perdagangan Indonesia kuartal I-2021. Neraca perdagangan Indonesia dengan China saat ini masih defisit, namun mengalami penurunan.
Lutfi mengungkap nilai ekspor ke China sebesar US$ 22,45 miliar, sementara nilai impor dari China nilainya lebih tinggi, yaitu US$ 25,63 miliar. Artinya tercatat defisit perdagangan Indonesia dengan China sebesar US$ 3,19 miliar. Tetapi, angka itu menurun dari defisit tahun lalu US$ 7,5 miliar.
“Trade balance RRT terjadi masih defisit pada semester pertama, minus US$ 3,19 miliar tetapi sedangkan defisit kita tahun lalu terhadap RRT lebih dari US$ 7,5 miliar meskipun angka itu sudah dipotong separuh dibandingkan 2019,” kata Lutfi dalam konferensi pers virtual, Senin (26/7/2021).
Selanjutnya perdagangan Indonesia dengan India. Nilai ekspor Indonesia senilai US$ 5,64 miliar, sementara impor US$ 3,50 miliar, sehingga surplus US$ 2,14 miliar. Surplus terjadi karena nilai ekspor lebih besar dari nilai impor Jepang ke Indonesia.
Kemudian surplus juga terjadi di perdagangan dengan Filipina dengan nilai ekspor US$ 3,92 miliar dan nilai impor US$ 630 juta, tercatat RI surplus US$ 3,29 miliar.
Surplus terbesar Indonesia terjadi dengan Amerika Serikat (AS) tahun ini sebesar US$ 6,55 miliar. Untuk nilai ekspor Rp US$ 11,53 miliar naik 11,21% dan impor lebih US$ 4,98 miliar. (EK/wwa)