SUARAINDONEWS.COM, Taipei-Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei Robert J. Bintaryo menyampaikan bahwa kinerja ekspor Indonesia ke Taiwan pada Semester 1 tahun 2017 meningkat 17,03 persen (YoY). Bahkan pada Semester I ini Indonesia berhasil memperoleh surplus sebesar 900,03 juta dolar AS dari Taiwan.
“Pertumbuhan ekspor nonmigas Indonesia pada Semester 1 tahun 2017 yang cukup baik akan menjadi momentum bagi produk Indonesia untuk meningkatkan pangsanya di Taiwan. Indonesia merupakan negara di ASEAN yang menikmati surplus perdagangan terbesar dengan Taiwan,” tegas Robert melalui rilis yang dikirim pada Rabu (30/8/2017).
Robert menyatakan peningkatan tersebut lantaran ditopang oleh ekspor migas yang tumbuh sebesar 58,38 persen dan nonmigas sebesar 4,46 persen. Walaupun pertumbuhan ekspor nonmigas tidak setinggi pertumbuhan ekspor migas, tetapi capaian ini jauh lebih baik dibanding Semester 1 tahun 2016 yang justru turun sebesar 38,38 persen.
Beberapa produk Indonesia yang merupakan sumber utama impor Taiwan antara lain produk kayu setengah jadi dengan pangsa sebesar 92,76% dari total impor Taiwan. Kemudian nikel 84,34 persen dan diikuti oleh produk kertas. Untuk keperluan tisu dan sanitasi lainnya 80,71 persen; produk makanan dari hewan sebesar 76,84 persen; dan timah sebesar 55,91 persen.
“Dari data tersebut, terlihat bahwa Taiwan memiliki ketergantungan besar terhadap produk-produk dari Indonesia,” jelas Robert.
Selain itu, pada Semester 1 tahun 2017 ada beberapa produk yang pertumbuhan ekspornya cukup signifikan seperti acyclic hydrocarbons naik 2915,88 persen dibanding periode yang sama tahun 2016, limbah dan skrap tembaga naik 135,57 persen; karet alam naik 87,63 persen. “Kapasitor listrik naik 49,08 persen dan produk kayu setengah jadi naik 25,0 persen, ” ujarnya.(EK)