SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Organisasi non-profit Act for Farmed Animals kembali menggugah kesadaran publik lewat peluncuran laporan Banks for Animals 2025. Laporan ini menyentil dunia perbankan global—termasuk bank-bank besar di Indonesia—karena dinilai belum serius menghindari pendanaan terhadap industri yang menyiksa hewan.
Mereka menilai 100 lembaga keuangan dari berbagai negara, termasuk lima bank besar di Indonesia, dan hasilnya cukup bikin geleng-geleng kepala: 58% bank yang diteliti sama sekali nggak punya kebijakan untuk melindungi hewan!
Apa Itu Banks for Animals?
Banks for Animals adalah laporan tahunan dari Act for Farmed Animals (kolaborasi antara Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal International) yang menyoroti sejauh mana bank punya komitmen terhadap kesejahteraan hewan.
Mereka melihat apakah bank ikut membiayai industri seperti:
- Peternakan intensif (yang menyiksa hewan dalam kandang sempit)
- Pengujian hewan untuk kosmetik dan obat
- Penggunaan hewan dalam hiburan
- Industri bulu
Skor Bank Masih Memprihatinkan
Dari 100 bank yang dievaluasi tahun ini:
- Mayoritas (58%) tidak punya kebijakan sama sekali
- Rata-rata nilai keseluruhan: hanya 3%
- Bank terbaik? Triodos dan Volksbank, dengan skor 92%
- Beberapa bank seperti Standard Chartered mulai naik kelas karena memperketat aturan penyembelihan dan penggunaan antibiotik
Bagaimana dengan Bank di Indonesia?
Sayangnya, bank-bank lokal kita masih ketinggalan jauh. Yang dievaluasi tahun ini:
- Bank Mandiri
- Bank Negara Indonesia (BNI)
- Bank Central Asia (BCA)
- Bank Rakyat Indonesia (BRI)
- Bank Syariah Indonesia (BSI)
Hasilnya?
“Tidak satu pun dari lima bank Indonesia memiliki kebijakan formal untuk mencegah kekejaman terhadap hewan,” tulis laporan tersebut.
Bahkan, empat dari lima bank (BNI, BCA, BSI, dan BRI) mendapat skor 0%. Artinya, tidak ada transparansi, komitmen, atau perlindungan terkait kesejahteraan hewan dalam kebijakan pendanaan mereka.
Aksi Damai di Depan Kantor Bank Mandiri
Sebagai bentuk protes dan ajakan dialog, Act for Farmed Animals menggelar aksi damai di depan kantor pusat Bank Mandiri. Para aktivis berdandan dengan wajah hewan seperti sapi, ayam, dan monyet—melambangkan hewan yang biasa dijadikan bahan uji atau hiburan.
Mereka membawa poster dan selebaran bertuliskan:
“Bank di Indonesia, tolong bertindak untuk hewan.”
“Kami paham perubahan ini rumit, tapi penting. Itulah kenapa kami mengajak bank-bank Indonesia untuk mulai bergerak dengan lebih bertanggung jawab,” ujar Elfha Shavira, Ketua Kampanye Act for Farmed Animals.
Bukan Cuma Masalah Indonesia
Kampanye ini tidak berdiri sendiri. Aksi serupa juga dilakukan secara serentak di negara-negara lain seperti:
- Argentina
- Brasil
- Chili
- Kolombia
- Thailand
Ini menunjukkan bahwa masalah ini bersifat global, dan sektor keuangan di seluruh dunia memang masih banyak PR-nya.
“Kami ingin kerja sama dengan lembaga keuangan. Pesan kami jelas: setop mendanai kekejaman terhadap hewan dan kerusakan lingkungan,” tambah Elfha.
Kesejahteraan Hewan = Kesehatan Kita Juga?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendukung konsep One Health, yang artinya: kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan saling terhubung. Jadi, memperhatikan kesejahteraan hewan juga bagian dari mencegah wabah penyakit dan menjaga ekosistem.
PBB juga sudah menyebut bahwa meningkatkan kesejahteraan hewan adalah kunci untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Sektor keuangan punya peran strategis. Kalau mereka mulai peduli, penderitaan jutaan hewan bisa berkurang, dan kita bisa bantu lawan krisis iklim, penggundulan hutan, sampai masalah kesehatan global,” tutup Elfha.
Mau Tahu Skor Bank Anda?
Laporan lengkap Banks for Animals 2025 tersedia di situs www.banksforanimals.org. Anda bisa cek skor bank Anda dan langsung kirim pesan minta mereka ubah kebijakan.
Tentang Act for Farmed Animals
Act for Farmed Animals adalah gerakan gabungan dari Animal Friends Jogja dan Sinergia Animal International yang fokus untuk:
- Mengurangi penderitaan hewan ternak di Indonesia
- Mendorong gaya hidup yang lebih ramah hewan dan lingkungan
Kalau kamu peduli dengan hewan, lingkungan, dan masa depan planet ini, mungkin sekarang saatnya juga tanya ke bank tempat kamu menabung:
“Uangku dipakai buat apa, ya?”
(Anton)