SUARAINDONEWS.COM, Sigi-Anggota MPR RI dr. Verna Gladies Merry Inkiriwang kembali menggelar sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di daerah pemilihannya Sulawesi Tengah. Sosialisasi empat pilar yakni Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika untuk mencegah agar masyarakat di Sigi khususnya tidak terpengaruh dan tergelincir dalam kehidupan yang negative.
“Empat pilar harus menjadi pegangan hidup dalam bermasyarakat dan bernegara. Kita mesti cegah pengaruh -pengaruh negatif dengan pembekalan dan pemahaman empat pilar MPR ini agar negara kesatuan tetap terpelihara “ kata Verna di desa Kaleke, kecamatan Dolo Barat, kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat (22/9/2017).
Legislator dari Fraksi Partai Demokrat itu mengatakan, sosialisasi empat pilar dilakukan dalam rangka melaksanakan tugas wakil rakyat sesuai amanat UU 17 tahun 2014 jo. UU No 42 tahun 2014 dan selaras dengan upaya MPR RI untuk mewujudkan visi MPR sebagai rumah kebangsaan, pengawal ideologi pancasila dan kedaulatan rakyat.
“MPR RI melaksanakan empat pilar yang terdiri dati Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. UUD RI 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan bhineka tunggal ika sebagai semboyan negara,” katanya.
Ditegaskan Verna, empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD NRI 1945 juga merupakan pondasi tegaknya negara Indonesia, ketika mulai banyaknya isu-isu yang berpotensi memecah belah keutuhan bangsa. Pentingnya sosialisasi empat pilar ini disebabkan ada gejala menurunnya pemahaman dan nilai-nilai kebangsaan di masyarakat.
“Urgensi pemahaman empat pilar MPR ini dikarenakan berbagai persoalan yang terjadi di bangsa ini yang sudah abai dan lalai dalam pengamalan empat pilar dalam kehidupan sehari-hari, ” kata perempuan yang meraih 74,983 suara pada pemilu legislative 2014 lalu.
Verna menambahkan tanggungjawab pengamalan empat pilar adalah tanggungjawab bersama yang harus dijalankan bersama-sama dan digetok tularkan kepada keluarga dan lingkungan. “Empat pilar harus dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia dan menjadi panduan dalam kehidupan berpoolitik, menegakkan hukum, interaksi sosial kemasyarakatan dan lainnya, ” lanjut mantan Nona Manado dan Noni Sulawesi Utara.
Dokter cantik yang pernah bekerja dokter di RSU Malalayang, Manado itu menambahkan, sebagai bangsa yang memiliki heterogenitas yang kompleks dengan potensi disintegrasi yang tinggi, mengharuskan setiap kehidupan dan langkah elemen bangsa ini didasarkan pada empat pilar kebangsaan dan diarahkan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan.
Karenanya, Verna mengajak masyarakat yang hadir dalam sosialisasi untuk peduli dan mengimplementasikan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia mengingat masih kurangnya nilai-nilai kebangsaan yang ada di masyarakat. “Pancasila jangan hanya dihafal tapi nilai-nilai luhurnya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, ” katanya.(Bams/EK)