SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Nama Marina Budiman mencuat di tengah dominasi miliarder pria dalam daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes 2025. Tak main-main, Marina berhasil menempati posisi ke-7 orang terkaya di Indonesia, sekaligus dinobatkan sebagai perempuan terkaya di tanah air.
Kekayaannya kini mencapai US$5,3 miliar, atau sekitar Rp87,87 triliun (kurs Rp16.577,3 per dolar AS).
Kunci Kekayaan: Raja Data Center Indonesia
Sumber kekayaan Marina berasal dari sahamnya di PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), perusahaan penyedia layanan pusat data (data center) yang sedang naik daun seiring melonjaknya kebutuhan infrastruktur digital di Indonesia.
Saat ini, Marina menjabat sebagai Presiden Komisaris DCII sejak 2016. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur sejak tahun 2012.
DCII sendiri didirikan pada tahun 2011 oleh Marina bersama dua rekannya, Otto Toto Sugiri dan Han Arming Hanafia.
“Marina adalah sosok visioner yang melihat pentingnya infrastruktur digital bahkan sebelum tren cloud dan data center sebesar hari ini,” ungkap salah satu pengamat pasar modal, Jumat (5/4).
Harga saham DCII saat ini menjadi salah satu yang termahal di Bursa Efek Indonesia, diperdagangkan pada Rp167.950 per lembar saham (penutupan Kamis, 27 Maret 2025).
Perjalanan Karier: Dari Bank Bali ke Dunia Teknologi
Marina Budiman lahir dan besar di dunia keuangan. Ia meraih gelar sarjana ekonomi dan keuangan dari University of Toronto pada tahun 1985.
Langkah awalnya di dunia kerja dimulai sebagai Account Officer di PT Bank Bali, tahun yang sama ia lulus kuliah. Di sanalah ia pertama kali bertemu dengan Otto Toto Sugiri, yang kelak jadi partner bisnis jangka panjangnya.
Pada 1989, Marina bergabung dengan perusahaan IT PT Sigma Cipta Caraka, dan meniti karier dari bawah. Ia pernah menjabat sebagai Project Manager, lalu naik menjadi Chief Financial Officer (CFO) pada tahun 2000, dan kemudian menjadi Sales and Delivery Director hingga tahun 2010.
Pendiri Indonet, Pelopor Internet di Indonesia
Tak hanya mendirikan DCII, Marina juga tercatat sebagai pendiri Indonet pada tahun 1994—penyedia layanan internet komersial pertama di Indonesia. Langkah ini menjadikannya salah satu pelopor transformasi digital di negeri ini.
Namun pada tahun 2023, Marina dan para pendiri lainnya melepas kepemilikan saham mereka di Indonet.
Miliarder Perempuan di Dunia Teknologi: Langka, Tapi Nyata
Dalam daftar Forbes Indonesia 2025, dominasi miliarder masih dipegang oleh para pria. Hadirnya nama Marina Budiman tak hanya istimewa karena kekayaannya, tapi juga karena ia berasal dari sektor teknologi—bidang yang masih jarang dimasuki oleh perempuan di level puncak.
“Kisah Marina Budiman adalah inspirasi nyata bahwa perempuan juga bisa menembus batas di dunia teknologi dan bisnis,” ujar analis Forbes Indonesia.
Catatan: Siapa Marina Budiman?
- Nama: Marina Budiman
- Jabatan: Presiden Komisaris PT DCI Indonesia Tbk.
- Kekayaan: US$5,3 miliar (Rp87,87 triliun)
- Pendidikan: Bachelor of Finance & Economy – University of Toronto (1985)
- Karier Awal: Account Officer Bank Bali (1985)
- Jejak Digital: Pendiri Indonet & DCII
- Saham DCII per 27 Maret 2025: Rp167.950/lembar
Di tengah derasnya arus digitalisasi, nama Marina Budiman menjadi bukti bahwa perempuan Indonesia punya potensi besar untuk bersaing di level global. Dari dunia perbankan, masuk ke teknologi, hingga menjadi pemilik kerajaan data center yang menopang ekonomi digital nasional.
“Marina membuktikan bahwa kerja keras, visi ke depan, dan keberanian ambil risiko bisa membawa siapa pun—laki-laki atau perempuan—meraih puncak tertinggi dalam dunia bisnis,” tutup pengamat bisnis digital, Aria Santoso.
(Anton)