SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Memasuki tahun penghargaan Primaniyarta ke-21, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Kementerian Perdagangan RI, kembali menggelar gathering atau temu muka dengan para eksportir nasional dalam rangka meningkatkan ekspor Indonesia melalui para penerima penghargaan Primaniyarta, termasuk kepada calon-calon penerima Primaniyarta 2017, tahun ini.
Oleh karenanya, Direktur Jenderal PEN, Arlinda berharap para eksportir nasional yang nantinya terpilih atau menyandang awards Primaniyarta adalah mereka yang bisa kita harapkan tidak saja meningkatkan ekspornya di pasar-pasar utama seperti di Amerika, Jepang dan Cina. Namun mereka juga mampu mencari pasar-pasar baru.
“Karena seperti apa yang disampaikan beberapa kali Menteri Perdagangan atas arahan Presiden yakni kita harus mencari pasar baru di luar pasar utama kita. Target kita adalah pasar pasar di Afrika, Eropa Timur Eurasia dan teman temannya, Amerika Latin, Timur Tengah, serta pasar Asia Selatan terutama India, Pakistan, Srilangka dan Bangladesh,” jelas Arlinda.
Karena dengan mereka yang memiliki performa ekspor yang bagus ini dapat menerobos dari target pasar-pasar tersebut, lanjutnya lagi. Memang tak dapat dipungkiri bahwa andalan untuk meningkatkan ekspor Indonesia adalah para eksportir ini.
Oleh karenanya dalam diskusi Gathering Primaniyarta yang dihadiri Country Economist Standard Chartered Bank (Aldian Taloputra), Kasubdit FITE Direktorat Fasilitas Kepabeanan Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan (Yamiral Aziz Santoso), Direktur Pelaksana V Indonesia Eximbank (Bonifacius Prasetyo), dan Kemal Effendi Gani (Ketua Tim Juri Primaniyarta), muncul pemikiran adanya insentif kepada para pemenang Primaniyarta nantinya. Hanya saja insentifnya seperti apa akan disesuaikan dengan kebutuhan yang pembahasannya dilakukan lebih lanjut.
Penghargaan Primaniyarta yang diberikan Dirjen PEN, terbagi oleh beberapa kategori yakni pertama, kategori eksportir yang berkinerja; kedua, kategori eksportir pembangun merek global; ketiga, kategori eksportir potensi unggulan dan terakhir kategori eksportir sebagai pelopor untuk pasar baru. Dan kriteria-kriteria bagi para penerima sudah ditentukan. Dengan kata lain, para penerima Primaniyarta telah benar benar diseleksi secara ketat oleh juri-juri yang profesional dan kompeten di bidangnya baik dari pemerintah, akademisi, serta swasta, dimana tahun ini dan tahun kemarin diketuai pimpinan majalah swa.
Berangkat bahwa dengan kriteria yang kita buat inilah, mencerminkan mereka yang mendapatkannya adalah mereka yang benar-benar dapat dijadikan contoh, urai Arlinda disela-sela kegiatan ini.
Karena salah satu persyaratan umum para eksportir yang mengikuti Penghargaan Ptimaniyarta yakni perusahaan tersrbut tidak memiliki permasalahan terutama yang terkait dalam hal perbankan, perpajakan, administrasi bea cukai tidak terlibat dalam pidana, dari sektor perburuhan mereka cukup bagus dalam mengakomodir ketenagakerjaannya, pemalsuan merek, dan tidak ikut melakukan pencemaran lingkungan.
Disamping kriteria umum tersebut ada kriteria yang lebih spesifik dari tiap kategori seperti contoh pada kategori eksportir berkinerja diutamakan produknya yang mampu memberikan nilai tambah. Begitu juga dalam kategori pembangunan merek global, harus memenuhi kriteria mampu menciptakan merek-merek sendiri untuk memasuki pasar global, dan seterusnya.
“Jadi dengan kata lain, melalui kegiatan ini kita berusaha mempertemukan para penerima primaniyarta yang selama ini telah memberikan kontribusi yang cukup besar pada negara dalam rangka peningkatan ekspor non migas. Dan kita ingin mereka bertemu untuk berkumpul, berkomunikasi, bertukar pikiran atau mungkin mereka ada permasalahan yang mereka hadapi terkait peningkatan ekspor,” jelas Arlinda yang didampingi Sekretaris Dirjen PEN, Ari Satria.
Selajn tentunya, Dirjen PEN juga menyiapkan perangkat Costum Service Center (CSC) yakni kumpulan dari para seluruh eksportir di Indonesia, dimana mereka memberikan update dari pada posisi perusahaan mereka. Sekaligus wadah berinteraksi antar eksportir melalui beberapa kegiatan yang kita promosikan. Termasuk mungkin di dalamnya memberikan mereka pengetahuan untuk meningkatkan ekspornya dalam rangka mendesainnya. Sehingga para eksportir bisa terakses di CSC tidak saja sebagai member semata tapi mereka pun dapat berkomunikasi, mengetahui apa yang sedang trend, atau mereka mau mengetahui peta pasar ekspor, bagaimana mereka dapat memasukinya, dan sebagainya terkait ekspor ada disitu, tutup Dirjen PEN Arlinda.
(ist/tjo; foto tim