SUARAINDONEWS.COM, Aceh-Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyalurkan santunan sejumlah Rp15 juta bagi masing-masing ahli waris korban meninggal dunia, akibat terseret banjir di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh.
“Santunan ini merupakan program pemerintah pusat. Saya harapkan keluarga korban meninggal dunia akibat banjir sabar dan tabah menghadapi cobaan ini dan semoga bantuan ini dapat bermanfaat,” kata Mensos Risma melalui keterangan tertulisnya, Selasa (11/1/2022).
Selain menyerahkan santunan, Mensos juga menyalurkan bantuan logistik bencana dan bantuan berbentuk barang. Selama bencana banjir melanda Aceh Utara, jajaran Kementerian Sosial telah menyalurkan bantuan senilai Rp457,5 juta.
Bantuan ratusan juta rupiah tersebut berupa logistik Rp232,1 juta, bahan bantuan bentuk barang Rp195,3 juta, dan santunan ahli waris untuk dua jiwa masing-masing Rp15 juta.
Santunan tersebut diserahkan kepada ahli waris yakni Rosdewita yang merupakan ibu kandung almarhum Andika (12), warga Kecamatan Matang Kuli, dan Muzakir, anak dari almarhumah Hamidah (50), warga Kecamatan Pirak Timu.
Dalam pemberian santunan tersebut, Rosdewita, ibunda dari almarhum Andika, mengaku terharu atas kedatangan orang nomor satu di Kementerian Sosial RI tersebut. Dirinya menyampaikan terima kasih atas bantuan pemerintah pusat.
“Kami menyampaikan terima kasih tak terhingga atas kunjungannya ke rumah kami yang sedang berduka. Ini momen sangat luar biasa bagi kami,” kata Rosdewita.
Usai berkunjung ke rumah duka, Mensos Risma bersama rombongan langsung menuju ke Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, dan Kabupaten Aceh Tamiang untuk menyalurkan bantuan bencana.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara mencatat sebanyak 25.032 jiwa dari 6.633 keluarga mengungsi akibat banjir yang melanda daerah itu.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Utara Murzani di Aceh Utara, mengatakan ribuan warga yang mengungsi tersebut tersebar di tujuh kecamatan.
“Warga mengungsi karena ketinggian air menggenangi rumah mereka terus meningkat hingga mencapai 160 centimeter. Mereka mengungsi di sejumlah tempat seperti masjid maupun meunasah,” kata Murzani, melalui keterangan tertulisnya, Senin (3/1/2022). (Agung S).