SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ribuan massa dari elemen buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional, Hari Pendidikan Nasional, dan 24 Tahun Reformasi di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Sabtu (21/5/2022).
Mereka terrlihat konsentrasi massa terpusat di sekitar mobil komando yang berjumlah 3 unit. Sementara itu, polisi telah memasang kawat berduri di dua ruas jalan yang mengarah ke Harmoni atau ke Bundrran HI.
Mereka tampak membawa atribut pelengkap aksi berupa patung tikus berdasi hingga kitab perundang-undangan.
“Tikus yang berdasi di mana kekuasaan yang rusak hari ini adalah akibat para koruptor yang rakus bagaimana merusak tatanan kehidupan dan merusak sebuah sistem yang ada di negara kita,” kata juru bicara Gebrak, Nining Elitos, kepada wartawan, Sabtu (21/5/2022).
Nining mengatakan kehadiran koruptor berimbas pada munculnya kebijakan yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat dan merugikan. Selain itu, patung itu sebagai representasi bangsa Indonesia yang darurat korupsi.
“Membuat kita harus berutang besar dan kemudian rakyat menjadi korban utamanya itu akhirnya, utamanya membuat kebijakan yang berbagai macam yang tidak berpihak dan salah satunya pencabutan subsidi, kenaikan-kenaikan kebutuhan hidup, menunjukkan bahwa negara kita dalam darurat korupsi,” jelasnya.
Selain patung tikus berdasi, buruh membawa replika kitab perundang-undangan berukuran besar. Di sampul kitab bertuliskan ‘Omnibus Law Cilaka’. Sementara itu, di dalamnya tertulis daftar dampak UU omnibus law, mulai upah minim hingga PKH dipermudah.
Dalam aksinya, massa mulai meneriakkan rezim Jokowi Ma’ruf Amin gagal. Itu lantaran banyak kebijakan pemerintah dinilai tidak pro terhadap rakyat Indonesia.
“Jokowi-MA? Gagal, Gagal, Gagal,” teriak orator dari atas mobil komando. “Gagal, gagal, gagal,” sahut massa aksi.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin meminta peserta aksi tertib dan mematuhi aturan selama unjuk rasa berlangsung.
“Tentunya harus patuh terhadap peraturan yang berlaku dan memperhatikan hak hak pengguna jalan yang lain,” ujar Komarudin, di Jakarta, Sabtu (21/5/2022).
Lanjut Komarudin, untuk mengantisipasi adanya tindakan yang tidak diinginkan pihaknya pun menurunkan sebanyak 5.750 personel yang dibagi di dua titik tersebut. Kemudian pihaknya juga berkoordinasi dengan Polres Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Barat. Kemudian juga Polres-Polres di wilayah aglomerasi untuk melakukan pengawasan.
“Kita mengantisipasi kelompok-kelompok yang memang mereka akan mendompleng, akan memanfaatkan kerumunan untuk membuat trigger,” ujar Komarudin.
Selain menyiagakan ribuan personel untuk mengawal aksi unjuk rasa dari elemen mahasiswa dan buruh, kata Komarudin, pihaknya juga telah menyiapkan kantong-kantong parkir. Maka diharapkan, para peserta aksi tidak memarkirkan kendaraan secara sembarangan yang berpotensi membuat kemacetan.
“Sehingga seluruh rangkaian kegiatan bisa berjalan, masyarakat yang melaksanakan aktivitas penyampaian pendapat berjalan lancar, masyarakat umum juga berjalan lancar,” tegas Komarudin.
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Setyo Koes Heriyanto menyayangkan aksi demo kemarin, Kapolsek Gambir, Kompol Rango Siregar menjadi korban kekerasan oleh peserta aksi unjuk rasa di depan patung kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (20/5/2022).
Kompol Rango menjadi korban kekerasan diinjak oleh peserta aksi unjuk rasa saat tengah bertugas melakukan pengamanan aksi.
“Penyampaian pendapat oleh rekan-rekan mahasiswa terpaksa kita amankan. Karena tadi terjadi pendorongan yang mengakibatkan beberapa anggota Polri terinjak-injak,” ujar Koes saat dikonfirmasi oleh awak media, Sabtu (21/5/2022)
Menurut Koes, peserta aksi dalam hal ini mahasiswa yang membuat kerusuhan juga berhasil diamankan polisi. Mereka yang diamankan, kemudian dilakukan pendataan dan pemeriksaan. Ia menyayangkan dalam insiden ini banyak anggota polisi yang terluka akibat serangan massa.
“Kapolsek Gambir terinjak-injak dan satu anggota Polda dan masih ada yang lain (terluka),” ungkap Koes.
Massa aksi yang menggelar demo di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, akhirnya membubarkan diri. Jl Medan Merdeka Barat pada pukul 17.41 WIB, sebelum bubar, massa aksi terlihat menyalakan flare dan menyanyikan dua buah lagu. Kemudian mereka berangsur pergi meninggalkan kawasan Patung Kuda.
Mobil komando terlihat meninggalkan lokasi. Diikuti oleh massa aksi yang menaiki kendaraan masing-masing.
Sementara itu, Jl Medan Merdeka Barat telah dibuka kembali. Diketahui, saat demo berlangsung, polisi menutup jalan.
Arus lalu lintas terpantau ramai lancar. Petugas kepolisian pun terlihat masih mengatur berjaga di sekitar area Patung Kuda. (wwa)