SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung penuh program pemenuhan gizi bagi pelajar yang digalakkan oleh pemerintah melalui konsumsi protein ikan. Sebagai bagian dari peringatan Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-11, KKP membagikan 170.519 paket makan bergizi menu ikan kepada para pelajar, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita di wilayah Jabodetabek dan 28 provinsi lainnya.
Budi Sulistiyo, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), dalam keterangan tertulisnya mengungkapkan bahwa KKP siap menyukseskan program makan bergizi gratis sekaligus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asupan protein ikan.
“Kami siap menyukseskan program makan bergizi gratis, sekaligus mengingatkan pentingnya asupan protein ikan. Program ini sangat relevan untuk meningkatkan kualitas gizi di Indonesia,” ujar Budi Sulistiyo.
Paket makan bergizi ini didistribusikan melalui berbagai jalur koordinasi. Sebanyak 9.150 siswa dan keluarga di wilayah Jabodetabek menerima paket melalui koordinasi KKP Pusat. Sementara itu, Dinas Kelautan dan Perikanan dari 28 provinsi turut membagikan paket kepada 11.004 peserta lainnya. Selain itu, 147 unit pelaksana teknis (UPT) KKP yang tersebar di seluruh Indonesia turut berpartisipasi dalam membagikan 145.865 paket makan bergizi menu ikan untuk siswa di daerah masing-masing.
Budi menjelaskan bahwa kampanye Program Makan Bergizi (MBG) dengan menu ikan ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi protein ikan yang masih rendah di kalangan masyarakat. Saat ini, rata-rata konsumsi protein masyarakat Indonesia tercatat sekitar 62,3 gram/kapita/hari, di mana kontribusi ikan hanya sekitar 9,25 gram/kapita/hari, atau sekitar 14,8% dari total asupan protein harian.
“Kampanye ini bertujuan untuk mendorong peningkatan asupan protein harian masyarakat Indonesia, yang saat ini masih sangat bergantung pada sumber protein lainnya selain ikan,” jelasnya.
Selain itu, Budi menegaskan komitmen KKP dalam menjadikan ikan sebagai sumber protein utama untuk masyarakat, mengingat Indonesia adalah negara maritim dengan sumber daya kelautan yang melimpah. Ia juga menyoroti pentingnya inovasi dalam cara mengonsumsi ikan, mengingat beberapa kalangan merasa enggan mengonsumsi ikan karena duri atau faktor lainnya.
“Dengan adanya inovasi dalam pengolahan ikan, seperti pengolahan ikan fillet atau produk lainnya, kita harapkan lebih banyak orang yang dapat menikmati manfaat gizi dari ikan tanpa harus khawatir dengan durinya,” tambahnya.
KKP juga berkomitmen mendukung program MBG dengan menyediakan berbagai data penting, seperti peta produksi, peta komoditas, dan informasi terkait UMKM pengolah perikanan. Budi berharap keberadaan koperasi dan UMKM di sektor perikanan bisa mendukung penciptaan ekonomi sirkuler yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami berharap partisipasi nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar hasil perikanan, terutama yang berbentuk koperasi atau UMKM, dapat menciptakan ekonomi sirkuler. Hal ini akan memberikan multiplier effect yang positif dari program MBG,” tutup Budi.
Perayaan Harkannas juga diwarnai dengan kegiatan menarik lainnya, seperti gelar menu ikan khas Nusantara dan bazar produk perikanan. Kolaborasi dengan MNC Peduli, OneSight Luxsottica Foundation, Forjukafi, dan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr. Mintohardjo turut menggelar pemeriksaan mata dan pembagian kacamata gratis untuk siswa SD di sekitar Jakarta.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan bahwa tata kelola sektor kelautan dan perikanan akan terus ditingkatkan untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia.
“Kami akan terus memperbaiki tata kelola sektor kelautan dan perikanan untuk mendukung kemandirian ketahanan pangan nasional. Hal ini sekaligus akan mendukung peningkatan asupan protein masyarakat melalui ketersediaan produk kelautan dan perikanan yang berkualitas,” ujar Trenggono.
(Heru tri yuniarto)