SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Dalam rilis terbaru dari Euromonitor International, tak satu pun kota di Indonesia berhasil masuk dalam jajaran 10 besar destinasi wisata terbaik dunia. Daftar tersebut menempatkan Bangkok, Thailand, di posisi puncak dengan jumlah kunjungan wisatawan terbanyak. Bangkok berhasil menduduki peringkat pertama dengan 32,4 juta wisatawan, mengalahkan kota-kota besar lainnya seperti Istanbul, London, dan Hong Kong.
Chusnunia Chalim: Waktu yang Tepat untuk Evaluasi Sektor Pariwisata
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, memberikan respons terhadap hasil riset tersebut. Menurutnya, ketiadaan kota Indonesia dalam daftar 10 besar ini seharusnya dijadikan momen untuk evaluasi besar-besaran pada sektor pariwisata oleh semua pihak terkait, khususnya Kementerian Pariwisata.
“Ini adalah momen bagi seluruh pemangku kebijakan pariwisata untuk berbenah,” ujar Chusnunia.
Thailand Menjadi Teladan dalam Menarik Wisatawan Mancanegara
Chusnunia memberikan apresiasi terhadap kebijakan yang diterapkan Thailand, yang berhasil menarik wisatawan mancanegara dalam jumlah besar. Salah satu faktor utama yang membuat Thailand begitu diminati adalah kebijakan bebas visa bagi wisatawan internasional. Menurut Chusnunia, kebijakan ini memberikan dampak signifikan, yang membuat Bangkok mampu menarik lebih dari satu juta wisatawan setiap bulannya.
“Thailand, khususnya Bangkok, bisa mendatangkan wisatawan mancanegara hingga satu juta per bulan bukan tanpa sebab. Mereka memberikan akses bebas visa, yang menjadi salah satu faktor utama mengapa negara ini sangat diminati oleh wisatawan,” tambahnya.
Perpres Nomor 95 Tahun 2024: Harapan Baru untuk Pariwisata Indonesia
Meski demikian, Chusnunia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia bukan tidak berupaya. Salah satunya adalah dengan disahkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2024 tentang Bebas Visa Kunjungan. Perpres ini berlaku untuk 13 negara dan diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia.
“Kebijakan ini menjadi harapan besar bagi iklim investasi di Indonesia. Namun, kita perlu memantau progresnya. Jika berhasil, kita bisa memikirkan kemungkinan menambah negara yang bisa menikmati kebijakan ini,” jelas Chusnunia.
Tantangan Anggaran Kemenpar dalam Mengejar Target Wisatawan
Namun, Chusnunia juga mengkritisi keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh Kementerian Pariwisata. Dengan anggaran yang terbatas, ia menilai sulit untuk mencapai target devisa yang ditetapkan pemerintah pada tahun 2024, yakni sebesar Rp 30 triliun. Selain itu, target wisatawan yang dipatok sebesar 7,4 juta orang juga akan sulit tercapai dengan sumber daya yang terbatas.
“Anggaran Kemenpar sangat kecil, bagaimana bisa kerja maksimal dengan target devisa sebesar Rp 30 triliun dan target wisatawan 7,4 juta orang pada tahun ini? Kita tentu harus berbenah dan mencari solusi terbaik untuk pariwisata Indonesia,” ungkapnya.
Riset Euromonitor: 10 Kota Terbaik Dunia untuk Wisatawan
Berdasarkan data Euromonitor International, berikut adalah 10 kota terbaik dunia dalam hal kedatangan wisatawan:
- Bangkok – 32,4 juta wisatawan
- Istanbul – 23 juta wisatawan
- London – 21,7 juta wisatawan
- Hong Kong – 20,5 juta wisatawan
- Makkah – 19,3 juta wisatawan
- Antalya – 19,3 juta wisatawan
- Dubai – 18,2 juta wisatawan
- Macau – 18 juta wisatawan
- Kuala Lumpur – 13,5 juta wisatawan
- Singapore – 13 juta wisatawan
Ironisnya, Indonesia harus kalah dari negara serumpun, Malaysia, yang berhasil masuk dalam daftar ini dengan Kuala Lumpur yang menduduki peringkat ke-9.
Menyongsong Masa Depan Pariwisata Indonesia
Melihat tren global yang terus berubah, Chusnunia menegaskan bahwa Indonesia perlu berinovasi dan menyesuaikan kebijakan pariwisatanya untuk bersaing dengan negara-negara lain. Untuk itu, penting bagi pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam merumuskan strategi yang lebih efektif guna mendorong Indonesia menjadi destinasi wisata unggulan dunia.
(Anton)