SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Kabar baik buat petani! Pemerintah resmi mencairkan anggaran Rp16,6 triliun untuk Perum Bulog guna mempercepat penyerapan gabah dan beras. Dengan dana ini, Bulog diharapkan bisa lebih gesit dalam mengamankan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Wakil Direktur Utama Bulog, Marga Taufiq, menegaskan bahwa pihaknya terus bergerak menyerap gabah dan beras dari petani, bahkan di tengah jadwal libur pegawai.
“Serapan gabah kita tetap jalan. Ini adalah program percepatan penyerapan, jadi pegawai di daerah kita bagi sistem piket. Yang libur ya libur, tapi setelah itu tetap mengikuti kegiatan petani. Biasanya petani hanya libur sehari, lalu turun lagi ke sawah. Jadi intinya, kita siap,” kata Marga saat ditemui usai kegiatan Pelepasan Mudik Perum Bulog di kantornya, Jakarta, Kamis (27/3/2025).
Dengan strategi ini, Bulog memastikan pasokan beras tetap stabil di tengah musim panen raya.
Dana Sudah Cair, Target 3 Juta Ton Beras!
Saat dikonfirmasi soal pencairan dana Rp16,6 triliun, Marga memastikan bahwa anggaran tersebut sudah masuk sejak 10 Maret 2025. Dana ini digunakan untuk membeli 3 juta ton beras dari petani hingga April.
“Pokoknya dananya sudah siap. Kita dengan petani sistemnya cash and carry, bayar di sawah Rp6.500 per kg gabah,” jelasnya.
Sejauh ini, Bulog telah menyerap 650.000 ton setara beras, dan jumlahnya terus bertambah seiring dengan panen raya. Bahkan, serapan tertinggi mencapai 30.000 ton setara gabah per hari.
Stok CBP Nasional Aman!
Marga juga memastikan bahwa stok CBP nasional saat ini dalam kondisi sangat aman.
“Di gudang sekarang ada 2,2 juta ton stok CBP, jadi sangat aman,” tegasnya.
Langkah penyerapan gabah ini sejalan dengan mandat pemerintah dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 19 Tahun 2025 yang menugaskan Bulog sebagai pengelola CBP untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, juga menegaskan pentingnya peran Bulog dalam memastikan ketersediaan beras di dalam negeri.
“Rp16,6 triliun dari APBN diberikan dalam bentuk investasi ke Bulog untuk membeli beras/gabah dari petani dalam negeri pada tingkat harga yang telah ditetapkan, sekaligus untuk menjaga cadangan beras pemerintah,” kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/3/2025).
Dengan pencairan dana ini, harapannya tidak ada lagi keluhan dari petani soal harga gabah anjlok. Kini tinggal bagaimana Bulog menjalankan tugasnya agar stok pangan nasional tetap aman dan petani bisa sejahtera.
(Anton)