SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Gelaran Piala AFF 2020 yang diselenggarakan di Singapura telah usai. Timnas Indonesia harus puas menjadi runner up kembali, setelah kalah agregat dengan Thailand. Indonesia menaruh harapan besar pada leg kedua yang diselenggarakan di Stadion Nasional Singapura, pada Sabtu malam WIB (1/1/2022).
Permainan Indonesia terasa sangat berbeda di leg kedua ini, hingga tercipta gol cepat oleh Ricky Kambuaya (7′). Sampai pluit babak pertama selesai, tidak ada lagi gol yang tercipta. Petaka itu pun datang, pada babak kedua Thailand sukses mencetak dua gol melalui Adisak Kraisorn (54′) dan Sarach Yooyen (56′). Harapan suporter Timnas Indonesia untuk melihat negaranya juara pun pupus. Indonesia sempat menyamakan kedudukan melalui aksi Egy Maulana Vikri (80′). Pertandingan pun berakhir imbang dengan skor 2-2.
Hasil ini cukup membawa Thailand menjadi juara Piala AFF 2020 untuk keenam kalinya dengan keunggulan agregat 6-2. Setelah sebelumnya, Thailand berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor 4-0 pada leg pertama. Hasil ini juga membuat Thailand menjadi tim yang tidak terkalahkan pada gelaran Piala AFF 2020. Timnas Indonesia pun kembali gagal menjadi juara.
Menjadi runner up pada gelaran Piala AFF 2020 merupakan sebuah prestasi yang cukup membanggakan. Mengingat, pemain Timnas Indonesia pada Piala AFF 2020 ini merupakan para pemain muda yang masih minim pengalaman. Rata-rata usia mereka adalah 23,8 tahun. Para pemain muda ini berhasil menahan imbang Vietnam, membantai Malaysia, dan membuat 8 pemain Singapura harus bertekuk lutut mengakui kehebatan Timnas Indonesia di kandangnya sendiri. Walaupun begitu, masih banyak yang harus diperbaiki oleh Timnas Indonesia.
Lantas, setelah piala AFF 2020, apa langkah selanjutnya untuk Timnas Indonesia? Berikut analisa dari tim suaraindonews.com mengenai beberapa hal yang menjadi perhatian kedepan untuk Timnas Indonesia setelah gelaran Piala AFF 2020.
Yup, pada gelaran Piala AFF 2020 kemarin, secara statistik pemain sayap mendominasi pencetak gol Timnas Indonesia. Sementara, dari keempat striker yang dibawa, hanya Ezra Walian yang berhasil mencetak dua gol pada ajang ini. Sementara, 3 striker lainnya, yaitu Kushedya Yudo, Dedik Setiawan, dan Hanis Saghara belum sama sekali mencetak gol.
Shin Tae-Yong juga menilai salah satu kelemahan Timnas Indonesia ada pada posisi striker. Saat gelaran Piala AFF 2022, Shin Tae-Yong juga sering sekali melakukan pergantian pemain pada posisi striker. Ia berharap para pemain jangan berkecil hati. Tujuan ia sering melakukan pergantian adalah agar striker Timnas Indonesia menjadi lebih terpacu dan menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Ia juga menyindir klub-klub Liga 1 yang lebih sering menggunakan striker asing. Sehingga, pemain-pemain Indonesia menjadi sulit untuk berkembang. “Sebagian besar striker di Liga Indonesia adalah pemain asing. Jadi, pemain-pemain Indonesia khususya striker menjadi susah untuk berkembang”, kata Shin Tae-Yong dalam konferensi pers setelah final leg kedua Piala AFF 2022 (01/01/2022)
Lihat saja, saat ini di BRI Liga 1 2021/2022, (02/01/2022) para pemain asing mendominasi jajaran top skorer. Hanya Ilija Spasojevic, pemain naturalisasi Indonesia yang berada di jajaran top skorer tersebut. Indonesia harus bisa menemukan striker-striker haus gol seperti Budi Sudarsono, Gendut Doni, Ilham Jaya Kesuma, Boaz Solossa, dan Bambang Pamungkas.
(Gusman)