SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Siap-siap era internet murah meriah segera dimulai!**
PT Solusi Sinergi Digital Tbk alias Surge (WIFI) bikin gebrakan besar bareng dua raksasa telekomunikasi nasional: Telkom Indonesia dan Telkominfra. Tanggal 26 Mei 2025 jadi saksi ditandatanganinya nota kesepahaman alias MoU untuk mewujudkan misi ambisius: Internet Rakyat untuk 70 juta rumah!
Bukan sekadar wacana, kerja sama ini bakal jadi game changer dunia digital Indonesia. Targetnya? Internet ngebut 200 Mbps dengan harga cuma Rp100 ribu-an! Ya, kamu nggak salah baca.
“Kami ingin seluruh masyarakat Indonesia bisa menikmati internet yang terjangkau dan andal,” ujar Muhammad Rofik, Executive VP Telkom Wholesale Service, penuh semangat.
Bukan cuma omong doang, rencana ini mencakup pembangunan jaringan metro-ethernet, layanan cloud dan data center, pemanfaatan tiang dan tower, bahkan dark fiber sampai sistem pemantauan jaringan. Semua dikeroyok bareng demi satu tujuan: biar internet cepat bukan lagi milik segelintir orang.
“Kolaborasi ini adalah momentum penting,” tegas Moh Mustaghfirin, Direktur Surge. “Kita ingin internet murah hadir ke seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang selama ini belum pernah mencicipi broadband.”
Bayangin aja, dari 85 juta rumah tangga, masih ada sekitar 70 juta rumah yang belum kebagian internet tetap alias fixed broadband. Kolaborasi ini jadi jawaban konkret terhadap PR besar negeri: tutup kesenjangan digital!
Kenapa Tidak Digratiskan?
Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa sih Internet Rakyat ini tidak digratiskan saja? Kalau bisa murah, masa harus bayar?
Jawabannya simpel tapi penting: biaya operasional dan pengembangan jaringan butuh sumber dana yang berkelanjutan. Internet bukan cuma soal koneksi, tapi juga investasi besar untuk infrastruktur, perawatan, serta upgrade teknologi agar tetap cepat dan stabil.
“Kalau digratiskan, risikonya layanan bisa menurun karena terbatasnya dana perawatan dan pengembangan,” jelas para pihak terkait. Dengan tarif yang sangat terjangkau, diharapkan layanan tetap berkualitas dan bisa bertahan lama.
Selain itu, model berbayar tapi murah ini juga mendorong kesadaran dan tanggung jawab pengguna dalam menggunakan internet secara bijak dan efektif.
Jadi, walau bukan gratis, Rp100 ribuan untuk kecepatan 200 Mbps sudah sangat terjangkau, bahkan bisa dibilang internet kelas premium dengan harga rakyat. Ini jauh lebih ramah kantong dibanding layanan internet fixed broadband di banyak negara.
Cepat, murah, dan masif – itulah Internet Rakyat versi baru. Pemerintah sendiri sudah melempar sinyal hijau untuk mendorong koneksi cepat di harga terjangkau, apalagi untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.
Jadi pertanyaannya sekarang: Siap nggak kamu disambangi Internet Rakyat? Karena… proyek ini bukan lagi rencana. Ini sudah di depan mata!
(Anton)