SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tengah bersiap menyelenggarakan Muktamar pada awal 2025, yang akan memilih Ketua Umum baru. Menurut Ketua Majelis Pertimbangan PPP, M. Romahurmuziy, ada empat tokoh yang digadang-gadang untuk memimpin partai berlambang ka’bah tersebut. Rommy, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa ia telah menerima aspirasi dari berbagai pihak terkait calon yang dianggap mampu memimpin partai ke depannya.
Empat Nama Calon Ketua Umum PPP
Romahurmuziy mengungkapkan bahwa, berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai WhatsApp Group internal PPP, muncul setidaknya empat nama yang diinginkan untuk maju sebagai calon Ketua Umum. Dua di antaranya merupakan kader internal PPP, sementara dua lainnya berasal dari luar partai.
Nama-nama internal yang muncul adalah:
- Taj Yasin Maimoen – Wakil Gubernur Jawa Tengah yang baru saja terpilih kembali.
- Sandiaga Uno – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang sebelumnya juga menjabat sebagai Ketua Bappilu PPP.
Sedangkan dua nama eksternal yang diusulkan adalah:
- Saifullah Yusuf (Gus Ipul) – Menteri Sosial yang dikenal dekat dengan PPP.
- Dudung Abdurachman – Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).
Rommy menyebutkan bahwa keputusan untuk segera menyelenggarakan Muktamar sangat penting bagi kelangsungan partai. “Saya mendapat suara dari berbagai WhatsApp Group yang saya ikuti di internal Partai Persatuan Pembangunan. Sekurang-kurangnya sudah muncul empat nama yang didukung maju menjadi Calon Ketua Umum,” ujarnya di kawasan Ancol pada Jumat (13/12).
Peremajaan Struktur PPP
Selain itu, Romahurmuziy menyoroti pentingnya peremajaan struktur organisasi di tubuh DPP PPP. Ia menilai, kegagalan PPP dalam menembus Parlemen Senayan menjadi salah satu indikator perlunya evaluasi menyeluruh terhadap kepemimpinan partai saat ini.
“PPP gagal melanggengkan kadernya ke Senayan, itu artinya ada kegagalan di level Dewan Pimpinan Pusat Partai yang harus menjadi bahan introspeksi,” tegas Rommy. Ia menambahkan bahwa meskipun PPP memiliki suara yang cukup besar di tingkat kabupaten dan kota, namun hal tersebut belum cukup untuk meraih kemenangan di tingkat nasional.
“Suara PPP secara nasional untuk kabupaten-kota itu masih 8 juta, sementara suara RI-nya hanya 5,8 juta. Artinya ada potensi besar yang harus dimanfaatkan lebih maksimal,” jelasnya.
Mukernas PPP dan Agenda Muktamar
Sebagai bagian dari persiapan Muktamar, PPP saat ini tengah menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada 13-15 Desember 2024. Dalam Mukernas tersebut, partai akan mengevaluasi kinerja partai, sekaligus membahas berbagai agenda penting, termasuk pelaksanaan Muktamar yang akan memilih Ketua Umum baru.
PPP berharap Muktamar ini menjadi momentum penting bagi peremajaan dan penguatan kembali struktur partai agar mampu menghadapi tantangan politik ke depan dengan lebih baik.
Quote Romahurmuziy:
“Saya mendapat suara dari berbagai WhatsApp Group yang saya ikuti di internal Partai Persatuan Pembangunan. Sekurang-kurangnya sudah muncul empat nama yang didukung maju menjadi Calon Ketua Umum.”
“PPP gagal melanggengkan kadernya ke Senayan, itu artinya ada kegagalan di level Dewan Pimpinan Pusat Partai yang harus menjadi bahan introspeksi.”
Dengan Muktamar yang akan datang, PPP berusaha untuk membawa perubahan signifikan, termasuk memilih pemimpin yang dapat membawa partai ini menuju masa depan yang lebih cerah.
(Anton)