SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Anggota Komisi XII DPR RI, Syafruddin, yang akrab disapa Udin, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap masih banyaknya desa di Kalimantan Timur yang belum menikmati akses listrik. Dalam kunjungan langsung ke PLN Provinsi Kalimantan Timur, Udin mengungkapkan bahwa sekitar 113 desa di daerah pemilihannya masih belum teraliri listrik, meskipun sejumlah upaya telah dilakukan.
Kunjungan ini dilakukan untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat di desa-desa terpencil yang selama ini terisolasi dari layanan listrik. Hal ini menjadi topik utama dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII dengan PLN yang berlangsung di Senayan, Jakarta, Senin lalu (2/12/2024). Pada rapat tersebut, hadir pula Direktur Utama PLN beserta jajaran manajemennya.
“Masih ada sekitar 113 desa di dapil saya yang belum teraliri listrik. Ini menjadi perhatian utama saya, dan saya berharap bisa mencari solusi bersama PLN dan pihak terkait,” ujar Udin.
Udin menyadari bahwa tantangan geografis dan cuaca yang ekstrem menjadi hambatan besar dalam penyediaan listrik di Kalimantan Timur. Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya mencari langkah strategis yang dapat mengatasi masalah ini. Dalam pertemuan dengan PLN, ia juga berencana untuk melibatkan pemerintah daerah dan pihak-pihak lain yang terkait dalam upaya penyediaan tiang listrik dan infrastruktur lainnya.
“Jika PLN tidak mampu menyediakan tiang, kami akan mencari dukungan dari pihak lain. Kami tidak ingin dana besar yang ada tidak memberikan manfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Menurut Udin, upaya ini merupakan langkah awal untuk memastikan bahwa 113 desa yang terisolasi tersebut segera menikmati layanan listrik yang layak. Ia berharap dengan kolaborasi antara pemerintah, PLN, dan pihak terkait lainnya, akses listrik yang selama ini terabaikan bisa segera terwujud.
Komitmen untuk Masyarakat
Dalam kesempatan ini, Udin menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan kepentingan masyarakat Kalimantan Timur, terutama dalam hal akses listrik. Ia juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi demi mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang mencakup seluruh wilayah, tanpa terkecuali.
“Saya siap memimpin rombongan untuk berdialog lebih lanjut dengan pihak-pihak yang berkepentingan, termasuk Komisi di DPR. Kolaborasi adalah kunci untuk mewujudkan harapan masyarakat,” tambahnya.
Kunjungan ini bukan hanya langkah awal untuk memperjuangkan keadilan akses listrik, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat yang selama ini masih hidup dalam keterbatasan. Udin optimistis bahwa dengan komitmen yang tinggi, akses listrik bagi desa-desa yang terisolasi di Kalimantan Timur bisa segera terwujud.
Dengan semangat pembangunan berkelanjutan, Udin percaya bahwa seluruh pihak bisa bekerja sama untuk menciptakan Indonesia yang lebih merata dalam hal pembangunan infrastruktur, khususnya di wilayah-wilayah terpencil.
(Anton)