SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Medan, Tidak ada yang menyangka, seorang bekas kuli bangunan bisa menyandang gelar doktor dengan predikat Cumlaude dari Universitas Sumatera Utara (USU). Irsan Mulyadi, yang dulu bekerja sebagai buruh bangunan dan pedagang kue keliling, kini mengukir prestasi gemilang dalam dunia akademik setelah berhasil mempertahankan disertasinya pada Sidang Terbuka Promosi Doktor di ruang IMT GT – Gedung Biro Pusat Administrasi, USU, Kamis (8/5/2025).
Irsan, yang juga menjabat sebagai Humas USU, memaparkan disertasi berjudul “Analisis Batasan Editing Foto Diri Peserta Pemilu di Surat Suara (Kajian Etika Komunikasi Politik)”. Dalam disertasinya, ia mengkaji kasus foto calon anggota DPD NTB pada Pemilu 2019, Evi Apita Maya, yang digugat oleh pesaingnya karena dianggap melakukan proses editing foto secara berlebihan yang ditampilkan di surat suara.
“Kasus ini sebenarnya bukan yang pertama, namun ini yang pertama kali dibawa sampai ke Mahkamah Konstitusi (MK). Foto Bu Evi Apita Maya yang diubah secara berlebihan inilah yang akhirnya jadi sorotan,” ungkap Irsan, yang dikenal sebagai mantan jurnalis foto di Lembaga Kantor Berita Nasional Antara.
Irsan: Pentingnya Standar Foto dalam Pemilu
Dalam simpulan disertasi tersebut, Irsan merekomendasikan perlunya aturan yang jelas terkait foto yang layak untuk ditampilkan di surat suara dan alat peraga kampanye. Ia menggarisbawahi bahwa keputusan MK pada Januari 2025 yang melarang penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan manipulasi berlebihan pada foto kampanye semakin memperkuat penelitiannya.
“Putusan MK yang terbaru menyatakan bahwa foto kampanye tidak boleh menggunakan kecerdasan buatan dan manipulasi berlebihan. Ini semakin mendukung penelitian saya yang sudah dimulai sejak tahun 2023,” katanya.
Rektor USU Bangga dengan Pencapaian Irsan
Rektor USU, Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si, yang memimpin sidang terbuka tersebut, mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian Irsan Mulyadi. “Dr. Irsan Mulyadi, S.Sos., M.I.Kom adalah lulusan pertama Program Studi Doktor Ilmu Komunikasi dengan predikat Cumlaude dan IPK 4.0. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, karena beliau menyelesaikan masa studi dalam waktu enam semester,” ujar Prof. Muryanto.
Prof. Iskandar Zulkarnain: Irsan Adalah Inspirasi
Promotor disertasi Irsan, Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain, M.Si., juga memberikan apresiasi atas pencapaian luar biasa Irsan. “Irsan adalah anak yang gigih, pekerja keras, dan pantang menyerah. Semoga pencapaiannya ini bisa menginspirasi banyak orang dan ilmu yang didapat bisa bermanfaat bagi masyarakat,” tambah Prof. Iskandar.
Sejarah Baru untuk Program Doktor Ilmu Komunikasi USU
Sidang Promosi Doktor ini juga menandai sejarah baru bagi Program Studi Doktor Ilmu Komunikasi di USU, dengan Irsan Mulyadi menjadi lulusan pertama yang meraih gelar doktor dengan predikat Cumlaude. Majelis sidang yang terdiri dari sejumlah akademisi ternama, termasuk Prof. Suwardi Lubis, MS (Co-Promotor), Dra. Mazdalifah, M.Si., Ph.D (Co-Promotor), dan penguji lainnya, turut memberikan apresiasi atas dedikasi dan usaha keras Irsan dalam meraih gelar doktor.
Kesimpulan yang Menginspirasi
Irsan Mulyadi, yang dulu memulai kariernya sebagai buruh dan pedagang kaki lima, kini telah menginspirasi banyak orang dengan pencapaiannya. Ia menunjukkan bahwa dengan ketekunan, kerja keras, dan keinginan untuk terus belajar, siapa pun bisa meraih apa yang dulu tampaknya mustahil. Semoga disertasinya mengenai etika foto peserta pemilu ini bisa menjadi acuan penting bagi penyelenggara pemilu dan masyarakat untuk menjaga integritas dalam proses demokrasi.
“Dari kuli bangunan menjadi doktor,” mungkin itu bukan sekadar cerita inspiratif, tapi kisah nyata tentang bagaimana tekad bisa mengubah hidup.
(Anton)