SUARAINDONEWS.COM, Melbourne – Festival Pantai di St.Kilda, Melbourne, Australia, sepanjang 21-22 Januari lalu sukses menjadi ajang promosi Wonderful Indonesia Beach Fest 2017. Sekaligus menginspirasi perwakilan-perwakilan Indonesia di luar negeri mengembangkan berbagai inovasi dalam berpromosi.
Wonderful Indonesia Beach Fest 2017 juga telah menjadi ajang peningkatan ekspor sejumlah produk, tak heran bila Atase Perdagangan Indonesia di Canberra membawa serta produk-produk hasil pengembangan Indonesia Design Development Center (IDDC).
Dan kegiatan Wonderful Indonesia Beach Fest 2017 berhasil mempersembahkan kekayaan Indonesia, mulai dari tarian, musik, kuliner, dan produk-produk asal Indonesia.
Respons pengunjung sangat positif, tidak hanya dari diaspora Indonesia, tetapi juga dari warga lokal dan turis yang datang ke pantai St. Kilda, jelas Atase Perdagangan Indonesia di Canberra, Nurimansyah.
Dua diaspora Indonesia pun tak ketinggalan menampilkan produk-produk hasil pengembangan program IDDC, Kementerian Perdagangan. Produk-produk karya pengusaha serta perajin di tingkat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari seluruh Indonesia, di antaranya dari Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Timur. Kedua diaspora ini memasarkan produk mereka di Australia secara online dan offline.
Selain produk hasil pengembangan IDDC, hadir produk kopi Tanamera khas Indonesia. Kopi Tanamera meraih Juara Pertama dalam ajang The Australian International Coffee Awards (AICA) selama dua tahun berturut-turut. AICA merupakan kompetisi bergengsi yang dilaksanakan pada pameran tahunan Melbourne International Expo (MICE), yaitu ajang promosi industri kopi terbesar di Australia.
Nurimansyah juga menekankan daya tarik Indonesia sebagai negara yang semakin mudah untuk melakukan bisnis. Karena Indonesia masuk Top 10 Improvers dalam peringkat Ease of Doing Business, atau naik dari peringkat 109 pada 2015 ke peringkat 91 pada 2016.
Wonderful Indonesia Beach Fest 2017 diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan didukung oleh KBRI Canberra,
KJRI Melbourne, serta Indonesian Trade and Promotion Center (ITPC) Sydney. Festival yang diadakan berbarengan
dengan ajang Australian Open 2017.
Australia memiliki peluang besar bagi para eksportir Indonesia. Jarak antara Indonesia dan Australia yang relatif dekat, banyak diaspora Indonesia yang bermukim di Australia. Diaspora Indonesia di Australia berjumlah sekitar 80 ribu orang dan berpotensi menjadi perpanjangan tangan eksportir produk Indonesia.
Diaspora Indonesia dapat mendirikan bisnis seperti memasarkan produk Indonesia, membuka waralaba dari Indonesia, atau bekerja sama membuat kantor perwakilan pemasaran di Australia.
Sementara program Indonesia Design Development Center (IDDC), merupakan wadah kolaborasi antara pelaku usaha dan desainer produk. Fasilitas ini didukung oleh beberapa kementerian/lembaga dan juga asosiasi desain. IDDC dibangun di area dengan luas sekitar 1.000 m2, dan berlokasi di dalam Gedung Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI), Kemendag, di Jl. S. Parman No. 112, Slipi, Jakarta Barat.
IDDC diinisiasi oleh Kementerian Perdagangan sejak 2014, dan diresmikan pada September 2016 oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. IDDC diharapkan dapat mendorong lahirnya produk-produk berbasis desain yang bernilai tambah dan mampu bersaing secara global.(Yogi/Thd)