SUARAINDONEWS.COM, Agam – Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat mencatat sebanyak tiga bencana alam telah terjadi di tiga kecamatan daerah itu dampak dari curah hujan yang cukup tinggi pada 1 Januari 2024, sehingga mengakibatkan akses lalu lintas terganggu.
“Bencana itu berupa tanah longsor dua titik, dan pohon tumbang satu titik,” kata Sekretaris BPBD Agam Olkawendri di Lubuk Basung, Senin (1/1/2024).
Ia menjelaskan, bencana tanah longsor terjadi di Jorong atau Dusun Koto Gadang, Nagari atau Desa Koto Gadang, Kecamatan Baso sepanjang 12-20 meter dan tinggi 1-1,5 meter, Senin (1/1) sekitar pukul 04.00 WIB.
Material tanah longsor tersebut mengakibatkan jalan provinsi yang menghubungkan Kota Bukittinggi menuju Kabupaten Tanah Datar tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Namun jalan sudah bisa dilewati kendaraan sekitar pukul 14.00 WIB, setelah material sudah selesai dibersihkan menggunakan alat berat.
“Kita langsung koordinasi dengan Balai Jalan setelah mendapatkan informasi adanya longsor, sehingga Balai Jalan menurunkan alat berat,” katanya.
Olkawendri menambahkan, tanah longsor juga terjadi di Kelok 5 Pendakian Bukik Apiak Sianok, Nagari Sianok VI Suku, Kecamatan Ampek Koto dengan menutupi jalan sepanjang 8-10 meter dan tinggi 1-1,5 meter, Senin (1/1) sekitar pukul 13.36 WIB.
Jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat, karena tanah masih labil dan masih terjadi longsor.
“Kita telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Agam untuk membersihkan material tanah longsor menggunakan alat berat,” katanya.
Ia mengakui, pohon tumbang juga terjadi di Ujuang Labuah, Jorong Surabayo, Nagari Lubuk Basung, Kecamatan Lubuk Basung, Senin (1/1) sekitar pukul 05.30 WIB.
Material pohon tumbang itu menutupi ruas jalan, sehingga tidak bisa dilalui kendaraan, dan saat ini telah dibersihkan.
“Tidak ada korban akibat bencana alam tersebut, dan kita mengimbau pengendara untuk selalu meningkatkan kewaspadaan saat curah hujan cukup tinggi,” pungkasnya. (ANT/Akhirudin).