SUARAINDONEWS.COM-Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukito dalam kesempatan di sela-sela halal bi halal dengan sejumlah pejabat Eselon di lingkungan Kementerian Perdagangan, sejumlah Kedutaan Besar, para Asosiasi dan sejumlah pengusaha serta media massa, menegaskan akan terus mengevaluasi kinerja di kementeriannya sekaligus untuk terus melanjutkan kebijakannya terhadap stabilisasi harga untuk sejumlah bahan pokok.
Hal tersebut sejalan dengan permintaan Presiden untuk mengambil langkah-langkah konkrit untuk melakukan stabilisasi harga sejumlah bahan pokok pasca ramadan dan idul fitri 1438 H. Dimana hampir di setiap menjelang ramadhan dan iedhul fitri masyarakat selalu dihantui dan dihadapi oleh kenaikan harga sejumlah bahan pokok yang menyebabkan inflasi yang luar biasa.
Namun, lanjut Mendag Enggartiasto, berkat bantuan asosiasi dan para pengusaha (tentu peran serta media, red) telah berhasil menciptakan suasana kondusif bagi harga-harga sejumlah bahan pokok. Sehingga tidak terjadi kenaikan harga yang tidak terkendali. Apalagi hadirnya Satgas Pangan yang cukup membantu turut menstabilkan harga meski masyarakat dihadapkan pada tahun ajaran baru sekolah.
Oleh karenanya, segera jajaran Kementerian Perdagangan melakukan evaluasi secara menyeluruh, termasuk bersama Kementerian Pertanian dan stakeholder terkait, agar stabilisasi harga kebutuhan pokok masyarakat tidak hanya stabil dalam waktu pendek saja tapi dapat terus berkelanjutan, tegas Enggartiasto.
Jadi dibutuhkan langkah-langkah strategis yang tidak saja menjadi kebijakan pemerintah tapi juga disepakati oleh para asosiasi maupun para pengusaha. Termasuk terus mensinergikannya dengan Satgas Pangan, selain juga pelibatan media yang dikelola lebih baik lagi.
Dan salah satu langkah strategis yang akan dilakukan Kemendag yakni menetapkan kebijakan untuk setiap total produksi minyak sawit yang diproduksi harus menyisihkan produksinya dalam bentuk kemasan atau curah dengan harga yang ditetapkan pemerintah yakni sebesar Rp 11.000 per liter serta termasuk menstabilkan harga bahan pokok pertanian lainnya, ungkap Menteri seraya menutup penjelasannya.
(tjo; foto ist