Cileungsi-Maraknya bisnis kuliner yang menjamur beberapa dasawarsa terakhir menjadikan menu berbahan dasar Ayam Goreng Siap Saji sangat dikenal luas masyarakat. Baik bagi kalangan menengah atas maupun bawah. Baik anak anak hingga orang tua. Oleh karenanya, tak heran bila Ayam Goreng Siap Saji masih menjadi andalan dan memiliki masa depan yang cukup baik di Indonesia, terlebih untuk segmen menengah bawah. Bahkan berbagai menu berbau Western pun belakangan turut disajikan demi memenangkan persaingan bisnis didalamnya.
Karena itulah mengapa Dioz Chicken and Resto memasuki usianya ke – 9 tahun memantapkan diri untuk me-rebranding produk serta menu – menu yang disajikannya lewat sebuah semangat serta tekad untuk membangun “Aroma dan Cita Rasa Indonesia, Get Food Get Fun”, jelas Anwar Syafei, saat peluncuran citra baru (re-branding) sekaligus santunan, syukuran dan doa bersama Hari Ulang Tahun Ke-9 Dioz Chicken and Resto di Jl. Kota Taman Metropolitan Ruko PTM 2 No. 1A Metland Transyogi Cileungsi, Bogor, Rabu (24/04/2019).
Merubah mindset didalam metode pemasarannya, sangat dibutuhkan untuk menghadapi era modern industri 4.0 di peta kuliner Indonesia. Dimana selain dibutuhkan inovasi dan kreativitas agar seiring sejalan dengan ekspansif dalam mengelola bisnis, namun juga membutuhkan untuk mengembangkan empati bisnis mereka di bidang pendidikan serta social responsibility, lanjut Anwar Syafei.
Dalam re-branding ini, Restoran cepat saji, Dioz Chicken and Resto, secara resmi meluncurkan citra barunya melalui perubahan logo perusahaan, tampilan warna yang tidak saja eye catching tapi juga memiliki karakter yang kuat, kuning dan hitam, serta tentunya packaging serta formulasi baru yang lebih modern dan bersahabat dengan para millenialis.
“Diawali di tahun 2012 silam dan sempat terpuruk di tahun 2014, usaha ini pun mulai bangkit kembali di tahun 2015. Dan di tahun 2019 ini, citra baru menandai proses transformasi usaha yang telah di rintis sejak 9 tahun lalu. Dioz Chicken and Resto tengah memasuki masa pertumbuhan usahanya. Ditandai dengan makin membaiknya etos kerja yang sarat dengan disiplin tapi penuh kekeluargaan, hadirnya kreativitas, inovasi yang terus berkembang, meningkatnya produktivitas, pelayanan yang semakin baik serta terus membuka dan menjalin kerjasama yang saling menguntungkan kepada semua pihak,” papar Pemilik Dioz Chicken and Resto.
Dioz Chicken and Resto, pun telah mendapat kepercayaan Pemerintah, lanjut Anwar, lewat Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI, Cq, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LP-POM) Majelis Ulama Indonesia (MUI), berupa label ’Halal Assurance System Status’ dengan predikat Excellent (sangat baik). Ini semakin membangun kepercayaan dan loyalitas konsumen. Konsumen lebih merasa aman mengkonsumsi makanan dan minuman yang diolah Dioz Chicken.
Sedikitnya 40 an menu tersedia di Dioz Chicken and Resto, baik menu Indonesian Food maupun Western Food, tak heran bila Anwar Syafei bertekad untuk mengembangkannya berdasarkan Global Trend Profitable, disamping tetap bersumber pada kekuatan keanekaragaman konsumsi lokal (tradisi Indonesia) baik Aroma maupun Cita Rasa-nya.
Ke depan, lanjut Anwar, sebagai salah satu langkah ekspansifnya, tengah disiapkan pula mekanisme waralaba atau frenchise dari Dioz Chicken and Resto. Mulai dari menyiapkan pola usahanya, penggunaan merek dan hak dagang, sistem mutu dan manajemen, dan termasuk bentuk tempat serta varian – varian menu yang disajikan. Inilah salah satu upaya kontribusi untuk menciptakan lapangan kerja baru.
Perlu diketahui, meski menggunakan kata ‘Chicken’ pada merek dagangnya, tidak semua menu sajiannya menggunakan bahan daging ayam semata. Ada makanan yang juga diolah dari bahan dasar seperti daging bebek, burung puyuh, daging kambing, daging sapi atau seafood (ikan, udang, dan cumi). Bahkan disajikan pula Kentang Goreng, Spaghetti, Kebab, Hamburger, aneka olahan Noodle, serta aneka minuman lainnya. Dan sebagian produk makanan dan minuman di Dioz Chicken and Resto tidak ada di tempat lain sehingga menjadi ciri khas menu khusus restoran cepat saji ini.
Perlu diingat pula, Dioz Chicken and Resto, pun mempersiapkan sejumlah program Corporate Social Responsibility (CSR) melalui kegiatan seni dan budaya, dengan melibatkan Yati Surachman sebagai Brand Ambassador-nya, bersama Bambang Oeban dan Iwan Gardiawan. Selain tentunya mengedukasi anak-anak muda dalam program Anti Narkoba serta pentingnya Bahaya Seks Bebas.
“Dengan kata lain, komunitas ini menjadi ruang apresiasi, sarana pembelajaran, dan peningkatan kemampuan kreatif, ekspresif, dan produktif untuk anak-anak muda. Kami concern terhadap pembinaan mental; character building anak-anak muda. Apalagi saat ini kenakalan remaja menunjukkan gejala memprihatinkan. Penghayatan untuk memsikapi hidup di kalangan remaja semakin dangkal. Penghayatan nilai-nilai luhur semakin tereduksi. Bahkan nyaris memperihatinkan lantaran tidak adanya proses batin dan intelektual di dalam menyikapi derasnya globalisasi ini,” ujar Penanggung Jawab Program CSR Dioz Chicken and Resto, Eddie Karsito.
Oleh karenanya, melalui program CSR, Dioz Chicken and Resto telah menyiapkan tim yang akan melakukan road show to school, serta institusi sosial lainnya, untuk memberi pelayanan pendidikan secara non-formal. Melibatkan para profesional, pendidik, psikolog, artis, seniman, penggiat budaya, dan pemerhati sosial, sebagai mentor dan motivator, ujar aktor film dan penggiat budaya, yang juga seorang jurnalis ini.
Turut hadir di acara peringatan Hari Ulang Tahun Ke-9 Dioz Chicken and Resto ini, Iwan Burnani, model dan pesinetron Adeliyana Indahsari, dan pendongeng anak Indonesia, Denny Kadarusman, juga para seniman, pendidik, pemerhati budaya, para wartawan, dan pecinta kuliner Indonesia, serta undangan lainnya.
(pung; foto dok