SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan apresiasi tinggi atas peluncuran buku “Kebaya, Keanggunan yang Diwariskan”, yang didedikasikan sebagai dokumentasi warisan budaya takbenda Indonesia. Buku ini mengangkat kebaya sebagai simbol keanggunan dan kekuatan perempuan Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi peluncuran buku ini yang disusun oleh Ibu Miranti Serad Ginanjar dan Ibu Emi Wiranto. Buku ini merupakan upaya penting dalam melestarikan dan mengembangkan kebudayaan kita, terutama dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin global,” ujar Fadli Zon dalam sambutannya.
Dokumentasi Kebaya yang Komprehensif
Buku ini disusun oleh Miranti Serad dan Emi Wiranto melalui riset mendalam dan wawancara dengan para tokoh budaya, pakar sejarah, serta pewaris tradisi kebaya. Konten buku ini tidak hanya akurat, tetapi juga dilengkapi foto-foto yang dikurasi secara rinci untuk memberikan nilai artistik. Selain itu, Kode QR dalam buku memungkinkan pembaca mengakses video yang memperkaya bahasan tentang kebaya.
“Buku ini mendokumentasikan penggunaan kebaya dalam kehidupan sehari-hari. Kebaya di Indonesia benar-benar menjadi bagian dari masyarakat dan perempuan Indonesia, dikenakan dalam berbagai kegiatan formal maupun nonformal,” jelas Miranti.
Kontribusi pada Pelestarian dan Ekonomi
Miranti menekankan pentingnya kebaya dalam pelestarian budaya serta kontribusinya pada sektor ekonomi, terutama bagi UMKM.
“Dengan semakin banyak perempuan Indonesia yang berkebaya, hal ini menggerakkan ekonomi penjahit, pedagang di pasar tradisional maupun modern, hingga persewaan busana dan aksesori,” katanya.
Miranti juga menyoroti keanekaragaman kebaya di setiap wilayah di Indonesia, yang mencerminkan kekayaan budaya Nusantara. “Hampir tiap wilayah memiliki busana khas masing-masing, termasuk ciri khas kebaya yang berbeda-beda,” tambahnya.
Dukungan untuk Pengakuan Internasional
Awalnya, buku ini dirancang sebagai dokumen pendukung pengajuan kebaya ke UNESCO agar diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia. Namun, cakupan buku ini berkembang menjadi dokumentasi tentang peran dan perjuangan perempuan Indonesia dalam melestarikan kebaya.
“Kebaya terus hidup dan menghidupi. Buku ini adalah wujud usaha gigih komunitas untuk menjaga dan menghormati warisan budaya luhur ini, agar tetap lestari hingga ke generasi mendatang,” ujar Miranti.
Menginspirasi Generasi Perempuan
Miranti berharap buku ini dapat menumbuhkan rasa bangga di kalangan perempuan Indonesia saat mengenakan kebaya.
“Kami ingin setiap pembaca memahami cerita di balik ragam kebaya, mulai dari desain hingga detail ragam hiasnya, sehingga kebaya tetap dicintai dan dihormati oleh generasi masa kini dan mendatang,” tandasnya.
Peluncuran buku ini diharapkan menjadi langkah besar dalam memastikan kebaya tetap relevan di tengah modernisasi dan gempuran budaya global.
(ANTON)