SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Dalam upaya mengangkat standar dan daya saing wisata di Indonesia, khususnya di Bali, PT Hotel Indonesia Natour (HIN) melalui Holding BUMN PT Aviata atau ‘Injourney’ melakukan revitalisasi dua hotel utama. Keputusan untuk mengangkat standar bintang 5+ (luxury) dalam renovasi Hotel Grand Inna Bali Beach menjadi Bali Beach Hotel, dan The Meru Sanur, dinilai sebagai langkah strategis untuk bersaing dengan hotel sekelasnya.
Anggota Komisi VI DPR RI, Singgih Januratmoko, menyambut baik langkah tersebut. “Terkait bisnis BUMN di sektor perhotelan, PR besar dari BUMN memang banyak hotel kita itu yang masih ketinggalan karena usia bangunannya sudah cukup lama. Sehingga, diperlukan renovasi cukup besar agar dapat kembali bersaing dengan para kompetitor dan meningkatkan kualitas layanan hotel,” ujar Singgih dalam kunjungan kerja reses ke Badung, Bali, Senin (22/4/2022).
Rebranding dan renovasi hotel Grand Inna Kuta menjadi Truntum Kuta di Kuta Bali pada 2023 lalu, serta renovasi Hotel Grand Inna Jogja, menjadi langkah konkret lainnya untuk meningkatkan daya saing. Singgih menekankan bahwa meskipun standar bintang tidak harus mencapai 5, namun keberadaan hotel-hotel ini di daerah wisata yang strategis seperti Kuta dan Jogja membutuhkan pembaruan agar dapat bersaing.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN), Christinr Hutabarat, menjelaskan bahwa rencana renovasi dan rebranding ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan yang pada akhirnya akan meningkatkan tingkat hunian hotel serta keuntungan secara optimal.
“PT Hotel Indonesia Natour atau HIN (Persero) bergabung dalam dua holding yang sedang dibentuk BUMN, yakni holding hotel serta holding pariwisata dan pendukung. Selain sebagai operator hotel, HIN bakal melebarkan bisnisnya di hospitality industry,” urainya.
Dengan adanya pemisahan antara peran sebagai pemilik dan operator dalam holding hotel BUMN, diharapkan akan membawa keberhasilan yang optimal. Aset hotel akan dikumpulkan di PT Wijaya Karya Realty (Wika Realty), sedangkan komersialisasinya akan dikelola oleh joint venture antara Wika Realty dan HIN, yaitu Hotel Indonesia Group (HIG), dengan mayoritas kepemilikan saham HIG oleh HIN.
Langkah-langkah ini menjadi bagian dari upaya bersama untuk meningkatkan daya saing wisata Indonesia di pasar global, serta membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal dan nasional.
(Anton)