SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Hey, siapa di sini pecinta steak atau susu segar? Dengerin dulu kabar ini! Pemerintah punya rencana buat impor 2 juta sapi dalam lima tahun ke depan. Tapi, jangan buru-buru happy dulu. Anggota Komisi IV DPR RI, Teh Rina Saadah, kasih peringatan serius soal dampaknya ke peternak lokal.
“Pemerintah harus fokus pemberdayaan peternak sapi lokal dan memaksimalkan hasil produksi mereka,” tegas Teh Rina dengan nada penuh kekhawatiran.
Kenapa Harus Impor Sapi?
Buat kamu yang belum tahu, rencana ini katanya buat memenuhi kebutuhan susu dan daging dalam negeri. Plus, mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang lagi viral. Rinciannya gini:
– 1 juta sapi perah: buat kebutuhan susu.
– 1 juta sapi pedaging: buat penuhi kebutuhan daging.
– Target awal 2025: impor 200.000 sapi perah dan 200.000 sapi pedaging.
Tapi pertanyaannya, emang kita nggak bisa produksi sendiri?
Drama Lama: Peternak Lokal Jadi Korban?
Teh Rina ngingetin, ini bukan pertama kalinya Indonesia impor sapi. Dari tahun 1980-an sampai sekarang, kita rutin impor. Tapi, peternak lokal malah sering jadi korban. Sad banget, kan?
“Jangan sampai terjadi lagi ketika banyak peternak susu lokal yang terpaksa membuang produksi mereka karena tidak terserap oleh industri dalam negeri,” kata Teh Rina. Bayangin deh, susu hasil jerih payah peternak malah dibuang. Sakitnya, nggak cuma di hati, tapi juga di kantong.
Ketergantungan Impor: Kapan Berhenti?
Meski sejak tahun 2000 ada misi swasembada daging sapi, hasilnya? Masih zonk. Impor terus jadi andalan buat memenuhi kebutuhan kita. Padahal, Indonesia punya potensi besar buat produksi sendiri.
“Ketergantungan pada impor masih tinggi. Kita harus belajar dari pengalaman ini,” tegas politisi PKB ini.
Solusi Teh Rina: Fokus ke Peternak Lokal!
Biar peternak lokal nggak cuma jadi penonton, Teh Rina ngasih beberapa solusi brilian:
1. Bantu peternak kecil: Ajak mereka upgrade teknologi dan pengetahuan.
2. Bangun kemitraan: Peternak kecil butuh dukungan dari perusahaan besar.
3. Regulasi ketat: Pastikan sapi impor bebas penyakit dan nggak ganggu peternakan lokal.
4. Pasar yang jelas: Serap semua hasil peternak lokal, jangan sampai ada yang terbuang.
“Penguatan kelembagaan peternak dengan membangun kemitraan akan membantu peternak skala kecil dalam mengembangkan teknologi dan pengetahuan,” tambah Teh Rina.
Netizen: #DukungPeternakLokal!
Rencana impor sapi ini langsung jadi bahasan panas di dunia maya. Banyak yang setuju sama Teh Rina, peternak lokal harus jadi prioritas.
“Kalau bisa produksi sendiri, ngapain impor? Lebih bangga sama produk lokal dong!” tulis seorang netizen.
Yang lain bilang, “Impor sih nggak masalah, tapi pastiin peternak lokal tetap bisa hidup, ya!”
Apa Selanjutnya?
Jadi, gimana nih, guys? Rencana impor sapi ini harus jalan, atau lebih baik pemerintah fokus bantu peternak lokal dulu? Jangan cuma ngomel di medsos, yuk kasih pendapatmu dan bantu sebarkan awareness soal ini!
Comment dan share kalau kamu setuju peternak lokal harus diutamakan!
(Anton)