SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ketua Panitia Kerja (Panja) Haji 2025 Komisi VIII DPR RI, Abdul Wahid, optimistis bahwa biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) tahun 2025 bisa lebih murah dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/1/2025).
Menurut Abdul, terdapat lima komponen utama dalam biaya haji yang dapat dievaluasi untuk menekan angka BPIH, yakni biaya penerbangan, pemondokan, katering, transportasi, dan pelayanan.
“Setelah kami hitung, angka Rp93 juta itu bisa ditekan dengan mengevaluasi lima komponen ini. Dengan beberapa langkah efisiensi, insya Allah biaya haji 2025 akan lebih murah,” ujar Abdul.
Evaluasi Komponen Biaya
- Penerbangan
Abdul menyebut biaya penerbangan menjadi salah satu komponen yang paling berpotensi untuk diturunkan. Meskipun kurs rupiah terhadap dolar telah mencapai Rp16.000, Abdul optimistis harga tiket pesawat tidak akan setinggi tahun sebelumnya yang mencapai Rp33 juta.
“Kami sudah menyandingkan dengan harga penerbangan lain. Insya Allah biaya penerbangan bisa turun signifikan, sehingga membantu menekan total biaya haji,” katanya.
- Pemondokan
Biaya pemondokan juga dinilai masih bisa dikurangi dengan negosiasi yang lebih baik. Katering
Abdul menyoroti biaya katering yang dinilai tidak sebanding dengan kualitas layanan yang diberikan.
“Anggaran katering sebesar Rp16,5 juta ternyata nilainya sama saja dengan biaya sekali makan sekitar 8 real. Ini tidak sesuai laporan yang kami terima. Bahkan ada klaim yang jauh lebih rendah dari itu,” jelasnya.
- Transportasi Bus Shalawat
Layanan transportasi seperti bus shalawat juga akan dievaluasi karena dianggap tidak sebanding dengan jumlah anggaran yang dialokasikan. Manasik Haji
Abdul menambahkan, biaya manasik haji juga perlu dievaluasi. Menurutnya, frekuensi manasik haji yang mencapai 6–8 kali terlalu besar untuk dianggarkan.
Fokus pada Efisiensi dan Pelayanan
Abdul memastikan evaluasi ini dilakukan dengan tetap mengedepankan efisiensi, seperti yang diamanatkan oleh Presiden.
“Amanat Presiden jelas, efisiensi harus menjadi prioritas. Jika semua komponen ini dievaluasi, biaya haji 2025 bisa lebih murah dibandingkan sebelumnya, sementara kualitas pelayanan tetap meningkat,” pungkasnya.
Namun, Abdul belum mengungkapkan angka pasti dari estimasi biaya haji tahun 2025. Ia berjanji akan memberikan rincian setelah proses penghitungan selesai.
Diharapkan, langkah-langkah efisiensi ini tidak hanya meringankan biaya bagi calon jemaah haji, tetapi juga meningkatkan kualitas pelayanan selama pelaksanaan ibadah haji tahun mendatang.
(ANTON)