SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Sidang Kabinet Paripurna hari ini di Istana Merdeka bukan sidang biasa. Dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, suasana sidang terasa tegas, lugas, dan penuh pesan mendalam. Salah satu yang paling terasa dampaknya: Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding.
Ditemani dua wakilnya, Christina Aryani dan Dzulfikar Ahmad Tawalla, Mas Karding mengaku “tercerahkan” setelah mendengar langsung arahan Presiden.
“Hari ini kita dapat pencerahan dari Bapak Presiden Prabowo dalam banyak hal, termasuk apa-apa yang sudah dicapai,” ujar Karding usai sidang.
Tapi bukan cuma soal capaian. Presiden Prabowo dengan lantang mengingatkan semua menteri agar menjadikan UUD 1945 sebagai kompas utama dalam setiap kebijakan.
“Kita harus menjadikan Undang-Undang Dasar sebagai dasar kita bertindak,” kata Karding, mengutip pernyataan Presiden.
Dan yang paling bikin hati terenyuh—Prabowo menyentil realitas keras di luar sana: masih banyak rakyat Indonesia tidur di gubuk reok. Bukan sekadar data, tapi fakta yang harus ditangani serius.
“Kita diingatkan bahwa masih banyak rakyat Indonesia yang tidur di gubuk-gubuk reok. Itu harus jadi perhatian serius,” tegas Karding.
Semua arahan itu, kata Karding, bakal jadi catatan penting dan wajib ditindaklanjuti.
“Arahan Presiden harus jadi perhatian seluruh menteri. Ini jadi catatan kita bersama,” tutupnya penuh tekad.
Sidang ini seolah jadi “wake up call” bagi seluruh kabinet. Bukan saatnya lagi kerja biasa-biasa. Pesan Presiden Prabowo jelas: kerja keras, berpihak pada rakyat, dan pegang teguh konstitusi.
(Anton)