SUARAINDONEWS.COM, Sengkangwajo-Ketua Pengurus Besar (PB) As’adiyah, Anre Gurutta Haji (AGH) Prof Rafii Yunus Martan (77 tahun), meninggal, Senin (29/1/2018). Hal tersebut dibenarkan Sekretaris Jenderal PB As’adiyah KH Andi Syahrulyali. Almarhum AGH Prof Rafii Yunus akan dimakamkan di Kota Sengkang besok, Selasa (30/1/2018).
Beliau mengembuskan nafas terakhir di Makassar, akibat sakit paru-paru yang diidapnya, Senin 29 Januari 2018 sekitar pukul 20.30 wita. Jenasahnya akan dikebumikan di Sengkang, Selasa 30 Januari 2018, ba’da shalat dzuhur WITA.
“Innalillahi wainna ilaihi rajiun, Gurutta kita telah meninggal dunia setelah sempat melampaui masa kritisnya,” jelas Andi Iwan Darmawan Aras, yang begitu berduka atas kepergiaan Ketua MUI Kabupaten Wajo yang baru terpilih untuk keempat kalinya memimpin PB As’adiyah pada November 2017 lalu.
Andi Iwan Darmawan (AIA) Aras begitu terkejut dan terharu atas wafatnya ulama yang sangat kharismatik di Kabupaten Wajo dan juga di Sulawesi Selatan ini saat mendapat kabar dari Timses Pemenangan Dapilnya di Wajo (29/1).
Andi Iwan Darmawan (AIA) Aras pun berharap melalui pesan singkatnya bahwa kepulangan beliau keharibaan illahi telah menanggalkan banyak ilmu agama dan kearifan beragama yang sejuk dan damai buat masyarakat Wajo pada khususnya dan Sulawesi Selatan pada umumnya. Semoga beliau khusnul qatimah dalam krharibaannya, tutup AIA.
Gurutta Rafii merupakan ulama karismatik dan jenius. Kejeniusannya saat menempuh pendidikan di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dan saat menjadi dosen di IAIN Alauddin Makassar, Kementerian Agama memberikan beasiswa S2 dan S3 ke luar negeri.
Tahun 1972 beliau ke Kanada melanjutkan pendidikan S2. Tahun 1986 kembali mendapat beasiswa pendidikan S3 ke Amerika Serikat. Tak hanya di akademik, kehebatannya juga tercermin dari kepemimpinannya sebagai Ketua PB As’adiyah.
Banyak terobosannya yang terbilang hebat selama kepemimpinannya, diantaranya pengembangan pondok pesantren, peralihan status Sekolah Tinggi As’adiyah menjadi Institut serta pengembangan As’adiyah dari hanya lembaga pendidikan dan dakwah, bertambah menjadi lembaga pendidikan, dakwah, dan ekonomi Islam, dan masih banyak lainnya.
(mut/tjo; foto dok