SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI), Abdul Kadir Karding, melakukan pertemuan strategis dengan Menteri Perhubungan (Menhub), Dudy Purwagandhi, di Jakarta pada Jumat, untuk memperkuat kolaborasi dalam meningkatkan perlindungan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) di luar negeri. Pertemuan ini menandai langkah konkret kedua kementerian dalam merumuskan kebijakan yang melibatkan pengumpulan data pekerja migran, pelatihan SDM, dan peningkatan pelayanan di pusat transportasi internasional.
Menurut Menhub Dudy, sinergi ini merupakan upaya menyeluruh untuk memastikan bahwa setiap PMI mendapat perlindungan dari awal keberangkatan hingga kepulangan mereka.
“Kami ingin bersinergi untuk memastikan perlindungan yang maksimal bagi pekerja migran Indonesia di luar negeri. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberi dampak positif yang signifikan,” ujar Menhub Dudy.
Tiga Fokus Utama Kolaborasi Perlindungan Pekerja Migran
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Karding menjelaskan tiga fokus utama kerja sama antara Kementerian PPMI dan Kementerian Perhubungan. Setiap aspek dirancang untuk mengatasi tantangan yang dihadapi PMI dan memberikan solusi perlindungan yang komprehensif. Berikut adalah tiga pokok utama yang disepakati kedua pihak:
1. Integrasi Data Pekerja Migran
Fokus pertama adalah mengintegrasikan data pekerja migran secara nasional, guna memudahkan pemantauan dan perlindungan. Menurut Menteri Karding, masih banyak pekerja migran yang berangkat tanpa terdata secara resmi, terutama di sektor pelaut dan perikanan. Data yang terintegrasi dapat membantu pemerintah melacak keberadaan PMI, mengantisipasi risiko, dan memberikan dukungan jika terjadi masalah di negara tujuan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap pekerja migran terdata dengan baik. Dalam banyak kasus, pekerja di sektor pelaut dan perikanan berangkat sendiri tanpa koordinasi. Ini bisa berbahaya karena jika terjadi masalah, pemerintah kesulitan memberikan bantuan,” jelas Karding.
Kerja sama ini juga mencakup pertukaran data antara Kementerian PPMI dan Kementerian Perhubungan untuk mempercepat proses verifikasi dan pendataan keberangkatan. Melalui sistem yang terintegrasi, pekerja migran akan mendapat perlindungan yang lebih baik di negara penempatan mereka.
2. Pelatihan SDM dan Peningkatan Kompetensi
Peningkatan kompetensi PMI juga menjadi fokus kedua dalam sinergi ini. Kementerian Perhubungan memiliki lebih dari 24 lembaga pendidikan, termasuk Politeknik Perkapalan dan Politeknik Pelayaran, yang berpotensi mendukung program vokasi dan pengembangan keterampilan bagi calon PMI. Menhub Dudy menyebutkan bahwa lembaga-lembaga pendidikan ini siap memberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja di luar negeri.
“Kemenhub memiliki potensi besar untuk menyediakan pelatihan yang dapat memperkuat keterampilan pekerja migran. Dengan sinergi ini, kami harap PMI memiliki kompetensi yang lebih tinggi dan bisa bersaing di kancah internasional,” tutur Menhub Dudy.
Pelatihan SDM ini akan difokuskan pada bidang-bidang yang banyak diisi pekerja migran Indonesia, seperti pelaut dan tenaga kerja di sektor maritim. Kementerian PPMI akan bekerja sama dengan Kemenhub untuk menyiapkan program sertifikasi bagi PMI, sehingga mereka dapat memiliki kredensial yang diakui secara internasional.
3. Peningkatan Pelayanan di Pelabuhan dan Bandara Internasional
Pelayanan di pelabuhan dan bandara menjadi perhatian utama dalam kolaborasi ini. Menurut Karding, arus keluar-masuk PMI di fasilitas transportasi internasional masih perlu pengawasan lebih baik agar perlindungan dapat dilakukan dengan maksimal. Menteri Karding meminta dukungan Menhub untuk memberikan layanan khusus bagi PMI di pelabuhan dan bandara, seperti jalur imigrasi khusus dan pusat layanan informasi.
“Kami membutuhkan sistem yang bisa memantau pergerakan PMI secara efektif di pelabuhan dan bandara. Dengan fasilitas yang tepat, kita bisa memastikan pekerja migran kita mendapat dukungan dan perlindungan, baik saat berangkat maupun pulang ke tanah air,” ungkap Karding.
Menhub Dudy menyambut baik inisiatif ini dan berjanji akan bekerja sama dalam menyiapkan infrastruktur dan sistem untuk mendukung layanan tersebut. Rencananya, pos pelayanan untuk PMI akan ditempatkan di bandara internasional dan pelabuhan besar agar mudah diakses oleh pekerja migran yang akan atau baru pulang ke Indonesia.
Optimisme Terhadap Kerja Sama untuk Peningkatan Devisa
Selain perlindungan, Menteri Karding optimis bahwa sinergi ini juga dapat membuka peluang peningkatan devisa negara melalui tenaga kerja yang lebih terampil dan bersaing di pasar internasional. Dengan pelatihan yang lebih baik dan perlindungan yang lebih kuat, PMI akan lebih produktif dan mampu memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan bagi Indonesia.
“Kami berharap sinergi ini bukan hanya memberikan perlindungan, tapi juga bisa membantu meningkatkan devisa negara. Dengan perlindungan dan kompetensi yang lebih baik, PMI akan lebih dihargai di luar negeri dan ini akan berdampak positif bagi perekonomian kita,” jelas Karding.
Pertemuan antara Kementerian PPMI dan Kementerian Perhubungan ini membuka peluang besar untuk memperkuat perlindungan dan kualitas pekerja migran Indonesia di luar negeri. Dengan tiga fokus utama yang mencakup pendataan, pelatihan, dan pelayanan, diharapkan PMI akan mendapatkan perlindungan yang lebih maksimal dan mampu memberikan dampak positif bagi keluarga dan negara. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan pekerja migran sebagai salah satu komponen penting perekonomian nasional.
(Anton)