SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Di tengah suasana bulan Syawal yang damai, ledakan politik justru datang dari kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Presiden RI terpilih 2024, Prabowo Subianto, secara mengejutkan mendatangi rumah Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta, pada Senin malam (7/4).
Pertemuan ini langsung menggegerkan panggung politik nasional. Banyak yang bertanya-tanya: ada apa? Deal besar? Islah politik? Atau koalisi mengejutkan?
AFRIANSYAH NOOR: “INI BISA MENGUBAH ARAH SEJARAH”
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Afriansyah Noor, langsung memberikan tanggapan penuh semangat. Ia menyebut momen ini bukan sekadar pertemuan biasa.
“Ini bukan sekadar pertemuan. Ini sinyal besar bahwa Indonesia akan masuk fase politik adem, tenang, dan stabil demi menghadapi badai ekonomi global,” ujarnya, Selasa (8/4).
Menurutnya, kedua tokoh ini seperti Yin dan Yang politik Indonesia. Jika bersatu, dampaknya bisa sangat besar bagi bangsa dan rakyat.
SARMUJI: “SAYA MERINDING, JUJUR”
Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Sarmuji, juga memberikan komentar yang tak kalah dramatis. Ia kagum dengan langkah Prabowo yang datang sendiri ke kediaman Megawati.
“Biasanya presiden yang dikunjungi, tapi ini malah Pak Prabowo yang sowan. Ini kerendahan hati level tinggi,” ujarnya.
Ia menyebut silaturahmi ini sebagai energi segar bagi bangsa. Menurutnya, inilah tanda-tanda besar politik Indonesia menuju arah yang lebih guyub dan stabil.
DASCO: “SEMUA NGOBROL EMPAT MATA. SAYA JUGA NGGAK DIKASIH TAHU”
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, ikut buka suara. Namun jawabannya justru makin bikin penasaran.
“Itu pembicaraan lebih banyak empat mata, sih,” ungkap Dasco di Kompleks Parlemen, Selasa malam.
Ia mengaku tak tahu isi pembicaraan secara detail, termasuk kemungkinan PDIP bergabung dalam pemerintahan. Tapi ia menyebut kedua tokoh banyak berdiskusi soal dinamika global dan pengalaman Megawati saat menjadi Presiden.
“Bu Mega punya pengalaman memimpin negara saat krisis. Jadi mungkin mereka saling tukar pandangan soal kondisi dunia sekarang.”
BAKMI GM: SAKSI DI BALIK PINTU DIPLOMASI
Saat ditanya soal suasana dan jamuan pertemuan, Dasco malah menyebut hal yang cukup mengejutkan.
“Kita yang di luar sih, dihidangin Bakmi GM,” ujarnya santai.
Bukan makanan mewah, bukan diplomasi formal ala istana, tapi makanan rakyat seperti Bakmi GM yang jadi saksi bisu pertemuan elite negara. Mungkin inilah momen kuliner paling bersejarah di dunia politik Indonesia.
Pertemuan ini bisa jadi awal dari perubahan besar. Apakah PDIP akan bergabung ke pemerintahan Prabowo? Apakah ini awal dari koalisi raksasa? Atau justru ini langkah diplomasi halus untuk masa depan yang belum tertebak?
Satu yang pasti: politik Indonesia sedang memasuki babak baru. Plot twist-nya belum selesai.
(Anton)