SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Anggota komisi II dari Fraksi Partai Golkar Hetifah Sjaifudian mengaku terkejut mendapat namanya dipercaya dan ditunjuk Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan sekaligus menjadi Ketua Umum organisasi sayap partai yaitu Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG).
Menurut Hetifah, memimpin organisasi sayap yang menaungi kepentingan perempuan di era tahun politik tentunya bukan perkara mudah. “Minggu ini kami sudah harus mensukseskan proses verifikasi faktual partai politik yang mensyaratkan sekurang-kurangnya 30 persen perempuan ada dalam posisi kepengurusan partai di tingkat pusat, ” kata Hetifah yang sedang kunjungan kerja ke Sumut melalui pesan singkat yang dikirim pada Senin (22/1).
Sesuai amanah UU Partai Politik, Partai Golkar kata Hetifah sesungguhnya telah bertekad akan menegakkan komitmen mendorong partisipasi perempuan hingga ke tingkat paling bawah di provinsi, kabupaten/kota, bahkan di kecamatan.
Saat ini Perempuan Golkar harus mempersiapkan diri untuk memenangkan para calon kepala daerah Perempuan.
Walau tidak banyak, ada beberapa calon kepala daerah perempuan diusung Partai Golkar. Salah satunya adalah Nurul Arifin, kader yang siap berkontestasi di Pilkada Kota Bandung. “Jika terpilih, kami ingin kepala daerah perempuan dari Partai Golkar ke depan juga bisa menjadi contoh kepala daerah yang kompeten dan berintegritas, ” katanya.
Hetifah menambahkan saat ini Perempuan Golkar perlu segera mempersiapkan Daftar Calon Sementara untuk mengikuti Pemilu Tahun 2019. Seperti diketahui, UU pemilu No.7 Tahun 2017 mensyaratkan setidaknya ada satu nama perempuan dari tiga nama di daftar calon.
Diakui Hetifah, tentu bukan nama-nama sembarangan untuk sekedar memenuhi quota tapi memang kader yang sudah teruji rekam jejaknya. Sejalan dengan target penambahan perolehan kursi Partai Golkar, diharapkan di tahun 2019 nanti jumlah perempuan di FPG DPR RI bisa bertambah dari 18 menjadi 30 orang.
“Kami Perempuan Partai Golkar siap mewarnai dan sekaligus akan secara sungguh-sungguh mewujudkan politik bersih dan demokratis, ” katanya.
Bagi kader perempuan yang sudah duduk di Legislatif baik di DPR RI maupun DPRD, Hetifah mengatakan pihaknya akan mempertegas sikap politik dan keberpihakan pada nasib kaum perempuan, anak-anak dan remaja. “Serta kaum marjinal melalui kebijakan yang kami rumuskan, ” ujar Hetifah.(BAms/EK)