SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Mobil listrik Honda e:N1 yang nggak dijual di Indonesia tapi bisa disewa Rp22 juta per bulan, mulai menarik perhatian! Honda Prospect Motor (HPM) mengungkapkan, SUV listrik ini sudah dipesan ratusan unit, mayoritas dari perusahaan besar.
Sudah Terpesan 105 Unit, Mayoritas Perusahaan!
Sales & Marketing & After Sales Director HPM, Yusak Billy, menyebut total ada 105 unit yang sudah dipesan. Dari jumlah itu, 86 unit telah dikontrak oleh perusahaan, sedangkan 19 unit lainnya masih dalam tahap negosiasi.
“Semua yang sudah deal 86 unit itu dari perusahaan, dari berbagai sektor seperti food and beverage, otomotif, dan logistik,” ujar Yusak saat ditemui di Jakarta, Jumat (21/3).
Mobil ini pertama kali dikenalkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Saat itu, HPM menegaskan bahwa e:N1 tidak dijual untuk individu, melainkan disewakan melalui skema B2B (business to business).
Kuota Hanya 300 Unit, Bakal Cepat Habis?
Mobil listrik dengan daya jelajah 412 km ini punya kuota terbatas, hanya 300 unit. Skema sewanya dipatok di angka Rp22 juta per bulan selama lima tahun, tanpa uang muka. Jika dihitung-hitung, total biaya sewanya mencapai Rp1,32 miliar untuk 60 bulan.
HPM memilih skema sewa karena, menurut survei internal mereka, banyak konsumen yang lebih tertarik menyewa mobil listrik dibanding membelinya secara langsung.
“Orang masih ragu beli mobil listrik karena nilai jual kembalinya belum pasti. Karena unitnya juga tidak diproduksi massal, skema sewa jadi pilihan paling tepat,” jelas Billy.
Calon Pembeli Individu Masih Galau
Ternyata, ada juga calon pelanggan individu yang tertarik dengan Honda e:N1. Namun, mereka masih mempertimbangkan berbagai faktor sebelum mengambil keputusan. Harga sewanya yang cukup tinggi menjadi salah satu alasan utama keraguan mereka.
Jadi, dengan harga sewa segitu, menurut kamu worth it nggak buat pakai Honda e:N1 selama lima tahun?
(Anton)