SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Arus mudik dan arus balik Idul Fitri 2025 mencatatkan kabar baik dengan turunnya jumlah kecelakaan dibandingkan tahun lalu. Data terbaru menunjukkan penurunan yang cukup signifikan, yaitu 31,37% dari 2.152 kecelakaan pada 2024 menjadi 1.477 kecelakaan pada 2025.
Kecelakaan dan Korban Meninggal Dunia Turun Drastis
Selain jumlah kecelakaan, angka korban meninggal dunia juga mengalami penurunan yang signifikan. Pada 2024, tercatat 324 orang meninggal akibat kecelakaan, sementara pada 2025, jumlah korban tewas turun menjadi 223 orang. Meskipun penurunan ini menunjukkan kemajuan, Anggota Komisi III DPR, Lola Nelria Oktavia, mengingatkan bahwa evaluasi dan perbaikan lebih lanjut masih diperlukan.
Lola Oktavia: “Evaluasi Rekayasa Lalu Lintas Terus Diperlukan”
Menurut Lola Oktavia, meskipun ada penurunan, angka kecelakaan yang masih ada menunjukkan perlunya evaluasi terus-menerus terhadap rekayasa lalu lintas. Salah satu yang menjadi sorotan adalah sistem lalu lintas yang lebih fleksibel dan responsif terhadap perubahan kondisi di lapangan.
“Penting untuk terus meningkatkan efektivitas rekayasa lalu lintas seperti sistem contraflow, one way, dan ganjil-genap yang harus disesuaikan secara dinamis dengan situasi lapangan,” kata Lola dalam keterangannya pada Rabu, 2 April 2025.
Penerapan sistem lalu lintas yang tepat waktu dan responsif dapat membantu mengurangi kemacetan dan potensi kecelakaan. Rekayasa yang baik di titik-titik rawan kemacetan akan mengurangi stres pengemudi, terutama di jalur-jalur padat.
Rest Area yang Memadai Jadi Kunci Keamanan Pengemudi
Lola juga mengingatkan bahwa selain rekayasa lalu lintas, fasilitas rest area yang nyaman dan memadai sangat penting bagi pengemudi yang melakukan perjalanan jauh. Rest area yang dilengkapi dengan fasilitas istirahat yang baik dapat mengurangi potensi kecelakaan akibat kelelahan pengemudi.
“Rest area yang nyaman dan lengkap dengan fasilitas istirahat yang memadai dapat membantu pengemudi beristirahat dengan baik, mengurangi potensi kecelakaan akibat kelelahan,” tambahnya.
Koordinasi Antar Instansi Lebih Diperlukan
Di samping itu, Lola mengungkapkan pentingnya koordinasi lebih intensif antara kepolisian, dinas perhubungan, dan instansi terkait lainnya untuk mengoptimalkan pengelolaan arus lalu lintas dan mempercepat respons terhadap situasi darurat. Kerja sama ini diharapkan dapat semakin mengurangi risiko kecelakaan selama musim mudik dan arus balik.
Teknologi Informasi: Solusi Jitu Menghindari Kemacetan
Lola juga menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam mengelola arus lalu lintas. Aplikasi navigasi dan informasi lalu lintas real-time dapat membantu pengemudi memilih rute yang lebih lancar dan menghindari titik-titik kemacetan.
“Dengan adanya informasi lalu lintas yang akurat dan real-time, pengemudi bisa memilih jalur yang lebih lancar, menghindari kemacetan, dan mengurangi risiko kecelakaan,” jelasnya.
Harapan ke Depan
Dengan langkah-langkah tersebut, Lola berharap arus balik Idul Fitri 2025 bisa berlangsung lebih lancar dan aman, serta angka kecelakaan dapat terus ditekan. Melalui peningkatan sistem rekayasa lalu lintas, fasilitas yang memadai, serta pemanfaatan teknologi, diharapkan keselamatan pengemudi dan penumpang dapat lebih terjamin di masa depan.
Penurunan angka kecelakaan ini menjadi bukti positif bahwa kolaborasi yang baik antar pihak terkait mampu memberikan dampak yang signifikan. Namun, kerja keras dan evaluasi yang terus-menerus tetap diperlukan untuk memastikan perjalanan mudik dan arus balik yang aman bagi semua.
(Anton)